Abstrak - Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Yovani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Cekungan Bandung merupakan daerah yang dikelilingi oleh pegunungan vulkanik Quatenary dan Late Teritary. Terdiri dari kota-kota besar seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang, wilayah Cekungan Bandung telah berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi, sosial, dan politik yang signifikan. Namun, tingginya aktivitas di daerah ini telah menyebabkan penurunan muka tanah yang cukup mencolok dibandingkan dengan beberapa kota lain di Indonesia. Penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ekstraksi air tanah yang berlebihan, beban bangunan, kompaksi alami, atau aktivitas tektonik.
Dampak dari penurunan muka tanah ini bisa sangat merugikan jika tidak ditangani dengan baik, termasuk kerusakan fisik pada bangunan, jalan, dan jembatan yang pada akhirnya menyebabkan kerugian ekonomi. Untuk memantau fenomena ini, berbagai metode geodetik seperti survei GNSS (Global Navigation Satellite System) dan InSAR (Interferometric Satellite Aperture Radar) digunakan. Hasil survei GNSS menunjukkan bahwa kecepatan penurunan muka tanah di Cekungan Bandung antara tahun 2016-2023 berkisar antara 1,4 cm hingga 13 cm per tahun, sedangkan hasil InSAR menunjukkan kisaran antara 0,6 cm hingga 12 cm per tahun di lokasi yang sama.
Meskipun dinamika penurunan muka tanah ini relatif kecil, namun sering kali terabaikan oleh banyak pihak. Oleh karena itu, penyajian data dalam bentuk dashboard yang komprehensif dan mudah dipahami dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran akan fenomena penurunan muka tanah di Cekungan Bandung.