ABSTRAK Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Rizqulloh Muthohhar Hamim
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Keberlanjutan adalah gagasan pembangunan yang penerapannya perlu dilakukan
dari unit terkecil suatu wilayah, yaitu komunitas. Penelitian ini dilatarbelakangi dari
adanya urgensi untuk menilai keberlanjutan komunitas masyarakat adat
menggunakan kriteria/indikator khusus. Hal ini disebabkan karena komunitas
masyarakat adat menerapkan nilai dan pengetahuan tradisional dalam aktivitas
ssehari-harinya sehingga perlu perlu indikator khusus dalam menilai
keberlanjutannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberlanjutan
komunitas masyarakat adat Kampung Naga di Tasikmalaya dan Kampung Kuta di
Ciamis, sebagai dua komunitas masyarakat adat dengan karakteristik keterbukaan
terhadap atribut modern yang berbeda. Secara umum, alat penilaian yang
digunakan adalah modifikasi dari kerangka Sustainability Assessment of Indigenous
Community (SAIC) yang terdiri aats 55 indikator dan 9 kriteria. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan.
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberlanjutan
komunitas. Analisis data kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi penerapan
penegtahuan tradisional melalui analisis pengkodean dan analisis komparasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat keberlanjutan antara dua
komunitas yang diteliti. Kampung Kuta dinilai memiliki keberlanjutan yang lebih
tinggi pada 3 kategori dibandingkan dengan Kampung Naga. Kedua komunitas
telah menerapkan pengetahuan tradisional pada keberlanjutan komunitas tersebut,
di antaranya mengenai pembatasan pemnafaatan ruang dan sumber daya alam serta
peningkatan interaksi dan kohesi sosial.