Berawal dari peristiwa yang membawa kedukaan yang diakibatkan oleh rasa
kehilangan atas orang-orang terkasih mempertemukan penulis pada sebuah konsep
yang sarat nilai filosofis menyoal keberserahan diri, yaitu Amor Fati. Amor Fati
adalah sebuah frasa dari bahasa Latin yang jika diterjemahkan berarti: “Mencintai
Takdir”. Melalui proses perenungan dalam Amor Fati penulis mencoba
menemukan titik balik untuk bangkit dan memaknainya secara positif,
menjadikannya sumber kekuatan dan ketabahan untuk melanjutkan hidup dengan
wajar hingga dapat menemukan kedamaian dalam kebahagiaan. Islam sebagai
agama penulis yang mengajarkan untuk berserah diri memberi pengaruh kuat
terhadap Amor Fati sebagai filsafat Stoikisme yang juga sama-sama mendorong
penerimaan penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, baik suka
maupun duka. Sehingga Amor Fati sebagai landasan konsep berkarya menjadi lebih
kaya dan mendalam. Penciptaan karya seni yang diperkaya oleh spiritualisme Islam
ini menggunakan metode eksperimentatif dan eksploratif dengan teknik pouring
serta menjadikan pouring medium dan cat akrilik sebagai media utama. Adapun
tujuannya untuk mencari konsep dan pendekatan alur seni yang tepat untuk sebuah
pengalaman hidup yang memberi kesan mendalam, melalui proses dan hasil
penciptaan karya ekspresi Amor Fati dalam dimensi spiritual seni abstrak
ekspresionis, serta mampu mengekspresikan perasaan atau emosi terkait dengan
pemahaman yang lebih mendalam tentang penerimaan hidup. Hasil yang dicapai
adalah karya seni lukis abstrak ekspresionis sebagai idiom yang paling tepat untuk
menyampaikan gejolak batin yang memuat dimensi spiritual sebagai manifestasi
keberserahan diri.