digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Dandi Agung Prasetyo
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Menurut data dari World Bank (2022), pada tahun 1960, populasi global mencapai 3,03 miliar jiwa. Selanjutnya, populasi terus tumbuh hingga mengalami pertumbuhan sebesar 11,3% dalam sepuluh tahun terakhir. Pertumbuhan penduduk yang pesat berdampak kepada peningkatan kebutuhan pangan dan papan, tak jarang berimbas inflasi. Ketersediaan lahan yang menurun akibat peningkatan populasi juga menimbulkan permasalahan terkait keterjangkauan rumah dan konversi lahan pertanian. Apabila tidak direncanakan strategi mengatasi hal tersebut dapat memicu terjadinya kerawanan dalam sektor pangan dan papan. Kota Bandung menjadi salah satu kota yang. mengandalkan supply pangan dari daerah lain. Namun, pemerintah Kota Bandung cukup taktis dengan pengadaan Program Buruan Sae dalam mengatasi kerawanan pangan kota. Selain itu, Kota Bandung juga mengalami backlog rumah sekitar lebih dari setengah penduduknya. Tren housing career menggambarkan perjalanan hdiup seseorang maupun rumah tangga dalam memiliki hunian mandiri, yang tercatat dalam rentang umur 21-30 tahun. Dengan adanya isu kerawanan pangan dan papan di Kota Bandung, serta potensi yang ada di dalamnya. Perlu adanya suatu pengadaan hunian yang terjangkau sekaligus dapat merespon kerawanan pangan. Konsep permaculture muncul dengan pengadaan ekosistem pertanian yang lebih human-centered sehinga potensial dalam menggapi permasalahan sosial sekaligus lingkungan. Melalui pendekatan permaculture design dari sisi arsitektur, perancangan hunian dapat diselaraskan dengan pengembangan intensifikasi ruang untuk urban farming yang ditargetkan dapat mengatasi kebutuhan pangan dan papan skala keluarga hingga komunitas. Persoalan perancangan yang dihadapi berkaitan dengan tujuan dan etika permaculture yakni wadah improvisasi dan edukasi budi daya, konektivitas ruang tinggal dan budi daya, dan ruang budi daya alami yang adapatif. Solusi persoalan yang ditawarkan melalui penerapan 12 prinsip permaculture design dengan elaborasi keterkaitan dari kriteria reliability, connectivity dan adaptivity.