COVER Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Ferdi Raditya
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Foto Udara Format Kecil (FUFK) merupakan salah satu metode pemetaan yang
sedang berkembang saat ini. Metode ini memiliki kelebihan dari segi pengadaan alat
yang relatif mudah dan biaya operasional yang lebih ringan dibanding foto udara
standar. Agar foto udara dapat memberikan informasi koordinat tanah maka perlu
dilakukan proses pengolahan foto udara yang terdiri dari beberapa tahap, dimana
dalam salah satu tahapannya diperlukan titik kontrol tanah sebagai acuan. Pada
penelitian ini dikaji mengenai pengaruh penambahan titik kontrol tanah dan
penambahan citra foto udara terhadap ketelitian geometrik. Ketelitian dilihat dari
seberapa besar peningkatan pada saat melakukan proses perataan berkas.
Pelaksanaan penelitian dibagi dalam 3 tahap, yaitu perencanaan dan persiapan,
operasional lapangan dan pemrosesan hasil. Perencanaan dan persiapan mencakup
penyediaan alat/bahan dan penentuan jalur terbang. Operasional lapangan mencakup
pengambilan data titik kontrol tanah dan perekaman foto udara. Tahap pemrosesan
mencakup pengolahan data GPS dan perhitungan perataan berkas pada blok foto
udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perataan berkas pada blok dengan
menambahkan jumlah citra dari cross flight tidak meningkatkan ketelitian, hal ini
dilihat dari hasil RMSE yang membesar. Sedangkan pada percobaan dengan
menambahkan jumlah titik kontrol tanah dari 3 buah menjadi 10 buah, terdapat
peningkatan hasil perataan berkas namun pada saat penambahan menjadi 15 titik,
hasilnya justru menurun.