digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Studi ini membahas permasalahan penting mengenai kesiapan keamanan siber di Tanzania, di mana lanskap ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat membuat organisasi menghadapi kesenjangan dalam kerangka keamanan siber yang ada. Kesenjangan ini semakin diperburuk dengan kurangnya pengetahuan pengguna mengenai teknologi digital, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap serangan siber. Studi ini mengatasi masalah tersebut dengan mengusulkan perbaikan pada Kerangka Kebijakan Keamanan Siber Lubua. Peningkatan ini menggabungkan komponen-komponen dari standar internasional yang telah ditetapkan seperti ISO 27001 dan NIST CSF. Penelitian ini menggunakan metodologi Design Research (DRM). Fase “Studi preskriptif” mencakup pengembangan kerangka penilaian keamanan siber baru (Tabel IV.1). Fase "Studi Deskriptif II" mencakup analisis deskriptif terhadap kerangka kerja ini, dengan fokus pada keselarasan kerangka kerja dengan aspek-aspek utama yang penting bagi keberhasilan dalam konteks Tanzania: Penyelarasan dengan Konteks Lokal: Aspek ini mempertimbangkan kemampuan kerangka kerja untuk mengatasi tantangan-tantangan spesifik Tanzania, seperti inisiatif keamanan uang seluler dan pendidikan pengguna untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan tentang teknologi digital, elengkapan dan Kelengkapan, kegunaan dan implementasi, efektivitas dan keterukuran, serta keberlanjutan dan pemeliharaan. Sebuah tim yang terdiri dari 23 pakar keamanan siber mengevaluasi dengan cermat efektivitas kerangka kerja ini dalam mengatasi tantangan keamanan siber Tanzania yang unik, dan kami membuat rekomendasi terkait masalah pengetahuan pengguna dalam Teknologi digital. Evaluasi tersebut memberikan hasil positif pada beberapa aspek utama: Keselarasan dengan Konteks Lokal 78% ahli setuju bahwa kerangka kerja ini mampu mengatasi tantangan spesifik di Tanzania, kelengkapan dan komprehensif 87% ahli setuju bahwa kerangka kerja ini mencakup bidang ii keamanan siber yang penting, kegunaan dan implementasi, serta memberikan respons yang moderat (60% ahli) menunjukkan kegunaan yang moderat, penyempurnaan lebih lanjut direkomendasikan untuk penerapan yang lebih luas, efektivitas dan keterukuran 87% ahli menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan kerangka kerja ini untuk meningkatkan postur keamanan siber. Namun, menetapkan metrik yang jelas untuk pengukuran sangatlah penting dan keberlanjutan dan pemeliharaan 83% ahli setuju bahwa kerangka kerja ini memiliki mekanisme untuk perbaikan berkelanjutan, namun proses peninjauan dan pembaruan direkomendasikan. Meskipun kerangka kerja ini menunjukkan kelebihannya, perbaikan berkelanjutan sangatlah penting. Bidang-bidang yang perlu dikembangkan lebih lanjut mencakup peguatan konteks lokal, peningkatan kegunaan dan implementasi, khususnya bagi organisasi dengan keahlian teknis terbatas, penetapan metrik yang jelas untuk pengukuran efektivitas dan pengembangan proses tinjauan dan pembaruan yang komprehensif. Mengatasi bidang-bidang ini akan memastikan efektivitas dan kemampuan adaptasi kerangka kerja ini dalam jangka panjang. Dengan mengatasi permasalahan ini, kerangka kerja yang lebih baik berpotensi meningkatkan postur keamanan siber Tanzania secara signifikan. Hal ini dapat memberikan peta jalan bagi organisasi untuk meningkatkan pertahanan, menumbuhkan budaya kesadaran keamanan melalui pelatihan pengguna, dan menjembatani kesenjangan pengetahuan mengenai teknologi digital.