Transformasi digital di sekolah menengah menjadi semakin penting dalam era
teknologi informasi saat ini. Walaupun belum ada definisi yang secara universal
disepakati, beberapa penelitian telah mengemukakan pandangan mereka tentang
definisi transformasi digital. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa transformasi digital melibatkan peningkatan elemen-elemen terkait
manajemen sekolah yang memperhatikan kekuatan dan kelemahan, dengan tujuan
mencapai target yang ditetapkan, yang berbeda tergantung pada pendekatan
strategis yang diadopsi oleh sekolah. Beberapa tantangan dalam melakukan
transformasi digital di sekolah menengah, seperti perencanaan, pengembangan
strategi yang efektif, pemilihan teknologi yang sesuai, dan perubahan dalam budaya
pembelajaran. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan sebuah
kerangka kerja yang dapat menjadi panduan bagi sekolah menengah dalam
melakukan transformasi digital. Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan
sistematis untuk merancang kerangka kerja yang memfasilitasi transformasi digital
di sekolah menengah. Menggunakan Design Research Methodology (DRM)
sebagai metodologi penelitan. Kerangka kerja yang dihasilkan terdiri dari beberapa
elemen, menggunakan Bussiness Model Canvas (BMC) untuk membuat model
bisnis kanvas sekolah, delapan standar nasional pendidikan menjadi landasan
proses bisnis sekolah, pendekatan meta-sintesis untuk melakukan sintesis informasi
dalam menghasilkan model konseptual yang memberikan gambaran secara
konseptual proses transformasi digital di sekolah menengah, serta standar
internasional ISO/IEC 33004:2015 dan 33030:2019 menghasilkan model referensi
proses, model asesmen proses, dan model kematangan kapabilitas proses pada
kerangka kerja transformasi digital sekolah menengah. Evaluasi kerangka
dilakukan dengan verifikasi oleh ahli dan validasi dengan cara menerapkan model
asesmen proses di sekolah menengah yang sedang melakukan transformasi digital.
Hasil evaluasi menyatakan bahwa kerangka kerja ini memberikan manfaat tentang
cara melakukan formalisasi proses, tata cara pengukurannya, serta menghasilkan
level maturitas transformasi digital di sekolah menengah. Dengan demikian,
kerangka kerja ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kualitas praktik
dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah.