digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23221017 Tanti Meishanti Yuliandari.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Transformasi digital di sekolah menengah menjadi semakin penting dalam era teknologi informasi saat ini. Walaupun belum ada definisi yang secara universal disepakati, beberapa penelitian telah mengemukakan pandangan mereka tentang definisi transformasi digital. Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa transformasi digital melibatkan peningkatan elemen-elemen terkait manajemen sekolah yang memperhatikan kekuatan dan kelemahan, dengan tujuan mencapai target yang ditetapkan, yang berbeda tergantung pada pendekatan strategis yang diadopsi oleh sekolah. Beberapa tantangan dalam melakukan transformasi digital di sekolah menengah, seperti perencanaan, pengembangan strategi yang efektif, pemilihan teknologi yang sesuai, dan perubahan dalam budaya pembelajaran. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan sebuah kerangka kerja yang dapat menjadi panduan bagi sekolah menengah dalam melakukan transformasi digital. Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan sistematis untuk merancang kerangka kerja yang memfasilitasi transformasi digital di sekolah menengah. Menggunakan Design Research Methodology (DRM) sebagai metodologi penelitan. Kerangka kerja yang dihasilkan terdiri dari beberapa elemen, menggunakan Bussiness Model Canvas (BMC) untuk membuat model bisnis kanvas sekolah, delapan standar nasional pendidikan menjadi landasan proses bisnis sekolah, pendekatan meta-sintesis untuk melakukan sintesis informasi dalam menghasilkan model konseptual yang memberikan gambaran secara konseptual proses transformasi digital di sekolah menengah, serta standar internasional ISO/IEC 33004:2015 dan 33030:2019 menghasilkan model referensi proses, model asesmen proses, dan model kematangan kapabilitas proses pada kerangka kerja transformasi digital sekolah menengah. Evaluasi kerangka dilakukan dengan verifikasi oleh ahli dan validasi dengan cara menerapkan model asesmen proses di sekolah menengah yang sedang melakukan transformasi digital. Hasil evaluasi menyatakan bahwa kerangka kerja ini memberikan manfaat tentang cara melakukan formalisasi proses, tata cara pengukurannya, serta menghasilkan level maturitas transformasi digital di sekolah menengah. Dengan demikian, kerangka kerja ini dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kualitas praktik dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah.