digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi tradisional dan modern telah digunakan untuk menghilangkan partikel koloid dari air limbah, termasuk koagulasi/ flokulasi yaitu proses pemisahan padatcair umum di pengolahan air. Flokulan berbasis tanaman rami dipilih karena selulosanya yang dapat diekstraksi sebagai bahan dasar komposit biomaterial, menyelesaikan masalah keberlanjutan dan toksisitas yang ditemukan pada koagulan anorganik dan flokulan polimer sintetik. Penelitian melibatkan uji TSS, TDS, turbiditas, COD, BOD, dan uji biodegradabilitas untuk menilai efisiensi penyisihan partikel tersuspensi dan keamanan lingkungan dari penggunaan flokulan alami ini. Hasilnya, flokulan selulosa kationik (Boehmeria nivea) atau CC lebih efektif dalam menyisihkan partikel tersuspensi dan kekeruhan pada air baku artifisial dan air baku permukaan dibandingkan dengan koagulan konvensional Poly Aluminium Chloride (PAC). CC juga menghasilkan volume lumpur yang lebih sedikit dibandingkan dengan PAC bagus untuk sludge handling, tetapi densitas lumpur yang lebih tinggi. CC menunjukkan kemampuan biodegradabilitas yang baik oleh mikroorganisme. Uji biodegradabilitas menunjukkan bahwa CC termasuk flokulan ramah lingkungan, dengan kemampuan degradasi yang baik pada kondisi liquid dan solid, menurunkan nilai BOD dan COD serta menjadi substrat bagi mikroorganisme.