Teknologi tradisional dan modern telah digunakan untuk menghilangkan partikel
koloid dari air limbah, termasuk koagulasi/ flokulasi yaitu proses pemisahan padatcair umum di pengolahan air. Flokulan berbasis tanaman rami dipilih karena
selulosanya yang dapat diekstraksi sebagai bahan dasar komposit biomaterial,
menyelesaikan masalah keberlanjutan dan toksisitas yang ditemukan pada koagulan
anorganik dan flokulan polimer sintetik. Penelitian melibatkan uji TSS, TDS,
turbiditas, COD, BOD, dan uji biodegradabilitas untuk menilai efisiensi penyisihan
partikel tersuspensi dan keamanan lingkungan dari penggunaan flokulan alami ini.
Hasilnya, flokulan selulosa kationik (Boehmeria nivea) atau CC lebih efektif dalam
menyisihkan partikel tersuspensi dan kekeruhan pada air baku artifisial dan air baku
permukaan dibandingkan dengan koagulan konvensional Poly Aluminium Chloride
(PAC). CC juga menghasilkan volume lumpur yang lebih sedikit dibandingkan
dengan PAC bagus untuk sludge handling, tetapi densitas lumpur yang lebih tinggi.
CC menunjukkan kemampuan biodegradabilitas yang baik oleh mikroorganisme.
Uji biodegradabilitas menunjukkan bahwa CC termasuk flokulan ramah
lingkungan, dengan kemampuan degradasi yang baik pada kondisi liquid dan solid,
menurunkan nilai BOD dan COD serta menjadi substrat bagi mikroorganisme.