digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Iqbal Ar-Razy Suwardi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Biofilm pada gigi, terutama yang melibatkan bakteri Streptococcus mutans, dapat mengganggu kesehatan mulut dan gigi seperti karies dan periodontitis yang dapat merusak integritas struktural gigi. Berbagai metode, seperti menggosok gigi dan penggunaan agen antimikroba, telah digunakan untuk mencegah pembentukan biofilm gigi. Akan tetapi, metode ini masih belum sepenuhnya efektif. Salah satu pendekatan inovatif untuk mencegah pertumbuhan biofilm pada permukaan gigi adalah dengan membersihkan gigi menggunakan gelombang ultrasonik (ultrasonikasi), maupun kombinasi ultrasonikasi dan minyak atsiri, yaitu thyme essential oil (TEO). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi perlakuan kombinasi ultrasonik dan TEO yang optimum untuk mengeliminasi biofilm S. mutans pada gigi palsu sebagai model. Response Surface Methodology (RSM) digunakan untuk mengidentifikasi kondisi optimum dari beberapa parameter, yaitu daya ultrasonikasi (30 W dan 50 W), durasi ultrasonikasi (5, 10, dan 15 menit), konsentrasi TEO (0,10%, 0,15%, dan 0,20% v/v), dan durasi perendaman dengan TEO (5, 10, dan 15 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ultrasonikasi dan TEO mampu menurunkan jumlah sel S. mutans hingga 4 log pada kondisi perlakuan optimum. Pada daya ultrasonikasi 30 W, kondisi optimum teramati pada durasi ultrasonikasi 15 menit, konsentrasi TEO 0,15%, dan durasi perendaman TEO 15 menit. Sedangkan pada daya 50 W, kondisi optimum teramati pada durasi ultrasonikasi 15 menit, konsentrasi TEO 0,20%, dan durasi perendaman TEO 15 menit. Pada penelitian ini, kombinasi perlakuan ultrasonikasi dan TEO secara simultan juga terbukti lebih baik dibandingkan dengan metode standar lainnya seperti ultrasonic scaler (US), electric toothbrush (ET), dan chlorhexidine (CHX). Selain itu, pada penelitian ini juga diamati cakupan biofilm menggunakan plaque disclosing solution. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah perlakuan ulltasonikasi dan perendaman dengan TEO, tidak teramati pewarna pada gigi yang mengindikasikan adanya pengurangan ketebalan cakupan biofilm yang signifikan. Pengamatan menggunakan scanning electron microscope (SEM) turut mengkonfirmasi hal tersebut, di mana cakupan biofilm terbukti lebih tipis setelah proses ultrasonik dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bawah kombinasi ultrasonikasi dan perendaman dengan TEO berpotensi sebagai salah satu metode alternatif yang efektif untuk mengeliminasi biofilm S. mutans pada gigi.