digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar bagi industri kesehatan gigi. Sebagai sebuah inovasi, layanan teledentistry pada aplikasi kesehatan seluler (teledentistry in mobile health applications/TMA) menawarkan fitur yang dapat menyelesaikan beberapa permasalahan dalam situasi yang tidak terduga. Salah satu perannya adalah mencegah penularan virus selama prosedur perawatan gigi. TMA juga dapat menjadi solusi permasalahan ketimpangan distribusi fasilitas pelayanan kesehatan gigi, khususnya di Indonesia. Namun penerimaan terhadap teknologi ini masih perlu ditingkatkan. Penelitian untuk mengatasi masalah tersebut belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab kesenjangan tersebut dengan menggunakan teori unified theory of acceptance and use of technology 2 (UTAUT2) yang dimodifikasi untuk menentukan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja TMA. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi niat dan perilaku penggunaan dalam mengadopsi TMA. Pengumpulan data pada studi kuantitatif dilakukan melalui kuesioner berbasis web yang diisi 298 responden. Data dianalisis menggunakan partial least square- structural equation model (PLS-SEM). Temuan menunjukkan bahwa kondisi fasilitasi, pengaruh sosial, dan kepercayaan pada dokter gigi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat perilaku untuk mengadopsi TMA. Selanjutnya, kondisi fasilitasi dan niat perilaku untuk mengadopsi TMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku penggunaan. Studi kualitatif juga dilakukan untuk memperkaya temuan dengan mewawancarai 11 responden. Faktor positif dan tantangan dalam mengadopsi TMA merupakan tema yang diperoleh dari hasil analisis tematik. Faktor positif meliputi efisiensi, kemudahan dalam mempelajari TMA, biaya konsultasi yanng murah, sumber daya yang memadai, pengaruh sosial, dan kepercayaan. Sementara itu, faktor tantangan mencakup intervensi medis tidak langsung, permasalahan teknis, tingginya biaya layanan farmasi, dan ancaman kejahatan dunia maya. Temuan penelitian ini memberikan implikasi teoritis dan praktis yang berguna bagi pengembangan dan keberhasilan komersialisasi TMA.