Teh merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi di Indonesia, terbukti dengan
Indonesia sebagai negara peringkat ketujuh sebagai penghasil teh terbesar di dunia. Salah
satu provinsi di Indonesia yang merupakan penghasil teh terbesar adalah provinsi Jawa
Barat. Produksi teh di Jawa Barat menyumbang hampir 70 persen dari produksi teh di
Indonesia. Salah satu upaya untuk mengembangkan produksi teh khususnya di Jawa Barat
adalah dengan melibatkan lembaga penelitian, dan salah satu lembaga penelitian yang
bertugas mengembangkan tugas tersebut adalah Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung
(PPTK Gambung). Selama beroperasi, PPTK Gambung telah banyak menghasilkan klonklon
teh
unggulan
dan
telah
meningkatkan
daya
saing
industri
teh
nasional.
Keberhasilan
PPTK
Gambung
dalam
meneliti
dan
mengembangkan
teh
dan
kina
berkaitan
erat
dengan
sumber
daya
dan sistem
manajemen
yang
baik.
Salah
satu
sumber
daya
yang
paling
mendukung adalah sumber daya manusia khususnya sumber daya manusia di
bidang penelitian yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan dan mengembangkan
penelitian demi keberlanjutan dan pengembangan usaha di PPTK Gambung. Namun,
dengan tanggung jawab yang penting tersebut, jumlah karyawan dibidang penelitian
memiliki persentase turnover yang tinggi jika dibandingkan dengan bidang lainnya,
Persentase turnover di perusahaan tertinggi mencapai 35,29% pada tahun 2017 dan
18,51% pada tahun 2019.
Berdasarkan persentase tersebut, tingkat turnover yang tinggi juga dapat mengindikasikan
rendahnya komitmen karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan, dan beberapa alasan
mengapa karyawan memilih mengundurkan diri diantaranya karena pensiun, menerima
tawaran pekerjaan dengan jabatan dan nominal gaji yang lebih tinggi dan merasa bahwa
gaji yang diperoleh tidak sesuai dengan beban kerja yang ada. Dari aspek-aspek tersebut
dapat dianalisis jika perusahaan belum dapat memenuhi beberapa kebutuhan dan
menciptakan pengalaman positif bagi karyawan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
akan dianalisis pengaruh motivasi karyawan dan pengalaman karyawan terhadap
komitmen organisasi sehingga karyawan terinspirasi untuk berkomitmen dan
meningkatkan keterlibatannya di perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis multilinear regression untuk
menganalisis pengaruh motivasi karyawan dan pengalaman karyawan terhadap komitmen
organisasi dengan menggunakan data primer yang didapatkan melalui penyebaran
kuisioner kepada karyawan di bidang penelitian. Selain itu penelitian ini juga
menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis kondisi dari motivasi karyawan,
pengalaman karyawan dan komitment organisasi karyawan di PPTK Gambung, serta hasil
wawancara sebagai data pendukung untuk menganalisis akar masalah dari penyebab
rendahnya komitment organisasi dengan menggunakan fishbone diagram analisis.
Hasil analisis multilinear regression berganda menunjukan bahwa motivasi karyawan dan
pengalaman karyawan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap komitment
organisasi, dan untuk hasil analisis deskriptif menunjukan: motivasi karyawan pada
kebutuhan fisiologis dalam kompensasi, kebutuhan keselamatan dalam jaminan pensiun,
kebutuhan menghargai dalam penghargaan dan pengakuan; Pengalaman karyawan pada
cultural environment setiap orang merasa dihargai, dedikasi untuk kesehatan mental dan
fisik karyawan, technological environment dalam ketersediaan untuk semua orang, harus
ditingkatkan agar meningkatkan komitmen organisasi khususnya komitmen afektif dari
karyawan kepada perusahaan.