COVER Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Nadiya Syafia Shani
PUBLIC Alice Diniarti
Kondisi tanah yang sehat dan subur dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman yang tumbuh di atasnya dengan baik. Dekomposisi merupakan salah satu proses penting dalam perputaran nutrisi di ekosistem. Proses dekomposisi melibatkan faktor fisik, kimia, maupun agen biologis seperti Arthropoda. Arthropoda dekomposer penting di ekosistem tropis sebagai agen yang melakukan fragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju dekomposisi tiga jenis serasah pada agroforestri kopi dan keanekaragaman Arthropoda di dalamnya. Penelitian di lakukan di agroforestri kopi Palintang, Bandung Utara, Jawa Barat. Tanaman kopi, kayu putih, dan babadotan merupakan vegetasi dominan yang berada di area penelitian. Ditentukan 10 plot yang berada di bawah tanaman kopi dan di setiap plot diletakan 18 kantung serasah berukuran 20x23 cm dengan ukuran jaring 1 mm yang masing-masing berisi 10 g serasah kering kopi, kayu putih, dan babadotan sehingga total terdapat 180 kantung serasah. Setiap 4 pekan, 30 kantung serasah diambil, ditimbang dan diekstraksi menggunakan metode Barlese-Tullgren untuk memeroleh Arthropoda kemudian dipisahkan, dihitung jumlahnya dan diidentifikasi. Tanah dari bawah kantung serasah diuji kandungan kimianya. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dari November 2020 sampai April 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa biomasa serasah mengalami penurunan: serasah babadotan yaitu sebesar 88,65%, diikuti kopi sebesar 50,23% dan kemudian kayu putih sebesar 45,79% selama 6 bulan. Kekayaan individu paling tinggi dijumpai di Bulan Desember untuk kopi, kayu putih, dan babadotan yaitu sebanyak 8781, 6218, dan 4897. Pada serasah kopi dan kayu putih, kekayaan spesies paling tinggi dijumpai pada Februari sedangkan pada serasah babadotan pada bulan Desember yaitu sebanyak 64, 63, dan 48 spesies. Penurunan massa serasah lebih dipengaruhi kekayaan individu dibandingkan spesies. Arthropoda yang paling banyak ditemukan adalah kelompok Collembola. Selama 6 bulan penilitian, laju dekomposisi paling cepat terjadi di serasah babadotan dan dengan adanya penurunan massa serasah, unsur kimia tanah yang paling terpengaruh adalah kandungan Boron dan K-dd.