COVER M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA M Ryan Fauzan
PUBLIC Alice Diniarti
Teknologi advances oxidation processes (AOPs) yang berbasis fotokatalitik merupakan salah satu metoda yang menarik untuk menghilangkan zat warna sintetik dari limbah industri tekstil limbah karena mampu mendegradasi senyawa organik menjadi H2O dan CO2 dengan menggunakan energi dari sinar matahari. Salah satu material semikonduktor yang banyak digunakan sebagai material aktif fotokatalis adalah zinc oxide (ZnO). Akan tetapi, aktifitas katalitik ZnO yang ada masih belum cukup tinggi dikarenakan ukuran partikelnya yang cukup besar. Dalam penelitian sebelumnya, telah berhasil dibuat besi oksida yang berukuran lebih kecil dengan menggunakan bacterial cellulose (BC) dari nata de coco sebagai substrat. Oleh karena itu, didalam penelitian ini, ZnO berukuran nano dibuat dari zinc dross (ZD) dengan adanya BC sebagai substrat. Selain itu, dipelajari pengaruh konsentrasi Zn dan Fe didalam ZD terhadap performa fotokatalitik dari komposit Fe2O3/ZnO yang dihasilkan. Tiga buah larutan prekursor Zn dibuat dengan melarutkan ZD kedalam asam asetat pada temperatur 60 °C (proses hidrometalurgi). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metoda atomic absorption spectroscopy (AAS), tiga buah larutan prekursor tersebut mengandung Zn sebesar 2692, 25554, 42059 ppm dan Fe sebesar 107, 2204, 8614 ppm. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metoda Fourier Transformation Infra Red (FTIR) dan X-ray Diffraction (XRD), diketahui bahwa ZnO dan Fe2O3 telah berhasil di deposisi pada BC dari nata de coco. Citra scanning electron microscope (SEM) menunjukkan bahwa partikel yang dihasilkan memiliki ukuran dalam kisaran 0,167 – 0,560 ?m. Pengujian kemampuan fotokatalis untuk mendegradasi metilen biru (MB) sebagai senyawa model zat warna sintetik dilakukan dengan menggunakan sinar UV dan konsentrasi MB didalam larutan diuji dengan menggunakan metoda spektroskopi UV-Vis. Berdasarkan data UV-Vis, diketahui bahwa larutan dengan konsentrasi terkecil (2000 ppm) memiliki nilai degradasi yang tertinggi yaitu 63% dan yang terendah adalah dengan konsentrasi tertinggi yaitu 42000 ppm sebesar 38%.