digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rahmatun Maula.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sebagai jenis polutan baru, mikroplastik menjadi salah satu isu lingkungan cukup penting dunia dan mendapat perhatian yang luas saat ini. Mikroplastik merupakan partikel plastik yang memiliki ukuran diameter kurang dari 5 mm atau dari 5 mm sampai 1 nm. Karakteristik dari mikroplastik yang susah terdegradasi dalam keadaan alami membuat polutan ini terus bertahan di lingkungan dan meningkatkan kekhawatiran akan efek merugikan terhadap organisme hidup. Metode kuantifikasi mikroplastik telah berkembang mulai dari metode manual, semi automatis sampai metode automatis yang sedang dikembangkan dan ditingkatkan keakuratannya sekarang. Meskipun sudah banyak metode pendeteksian saat ini, masih ada beberapa keterbatasan seperti waktu pendeteksian yang lama, tingkat deteksi masih kurang akurat dan peralatan pendeteksian yang mahal, membuat pendeteksian mikrosplastik yang ada di lingkungan alami sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kelimpahan mikroplastik primer (microbeads) dengan cepat dan objektif menggunakan metode image processing techniques dengan pendekatan sphericity classification dan particle counting yang dibandingkan dengan metode manual menggunakan mikroskop untuk melihat perbedaan hasil yang diperoleh dari kedua metode yang digunakan. Perangkat lunak Plugable Digital Viewer v.3.1.07 digunakan untuk menangkap citra digital dari USB microscope alat image processing techniques untuk selanjutnya diproses dan dianalisis dengan ImageJ 1.53t dan R rcmd sedangkan metode manual menggunakan perangkat lunak obtilab viewer 3.0 untuk menangkap citra digital dari mikroskop Olympus CX-22 kemudian mikroplastik dihitung. Orisinalitas dari penelitian ini adalah mengambil citra digital langsung dalam sampel cairan dengan preparation sample dispersant sehingga mikroplastik yang berada di dalam air permukaan dapat dengan langsung dikuantifikasi dan diidentifikasi. Metode sebelumnya yaitu metode manual yang membutuhkan preparasi sampel sehingga sangat lama waktu pendeteksian seperti sampel harus difilter dan diamkan sampai memakan waktu lebih dari 24 jam lalu dikeringkan sehingga citra digital diambil dalam sampel padatan.Penelitian ini memberikan hasil yang linier antara massa microbeads PP dan PE yang diberikan terhadap output particle counting yang diperoleh nilai R2 berturut-turut sebesar 0,9578 dan 0,9044 sedangkan menggunakan mikroskop nilai R2 PP dan PE berturut-turut sebesar 0,9982 dan 1. Metode yang digunakan menghasilkan citra digital yang cukup baik untuk melihat morfologi dari mikroplastik primer sehingga dapat langsung dibedakan jenis polimer baik PP maupun PE. Lalu ukuran MP juga bisa langsung di ukur dengan perangkat lunak yang digunakan. Setelah itu dapat diketahui fraksi dari setiap single matrix untuk masing-masing MP sehingga dapat dihitung fraksi MP dari setiap sampel campuran dan akan diperoleh persentase pemulihan yang akan menunjukkan keakuratan dari metode yang diimplementasikan dan dikembangkan. Metode yang dikembangkan setelah dilakukan uji validasi memperoleh hasil %recovery yang tinggi dan %RSD yang rendah <40%. Dari hasil pengukuran mikroplastik pada sampel air permukan juga diperoleh kesamaan menggunakan metode IPT dengan MKP baik dari jumlah partikel maupun ukuran mikroplastik. Menggunakan metode IPT tidak dapat melihat warna dari MP semuanya berwarna putih sedangkan ukuran dan bentuk masih dapat dibedakan. Hasil morfologi MP menggunakan MKP menunjukkan bahwa bentuk dan warna MP yang paling dominan adalah fiber dan warna hitam. Analisa FTIR menunjukkan hasil bahwa mikroplastik yang ditemukan di sungai Cikapundung dari penyusun polimer PP dan PE.