Geomorphic Flood Index (GFI) model mempunyai kemampuan untuk
menunjukkan genangan banjir pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Genangan
banjir dapat terjadi akibat fenomena backwater yang menyebabkan perubahan
muka air di hilir sungai. Studi kasus dilakukan pada Sungai Plumbon yang terdapat
potensi terjadi backwater akibat pasang surut air laut dan Sungai Cikapundung yang
terdapat potensi terjadi backwater akibat pertemuan dua sungai.
Metode GFI konvensional tidak mempertimbangkan pengaruh hidraulika seperti
backwater dalam pemodelan. Oleh karena itu, pada penelitian ini modifikasi akan
dilakukan untuk memasukkan pengaruh backwater pada pemodelan genangan
banjir menggunakan GFI. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk membuat
modifikasi GFI dengan memasukkan analisis backwater sehingga dapat
memperediksi pengaruh backwater dan dampaknya ke genangan banjir
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa genangan banjir di Sungai Plumbon
mengalami peningkatan sebesar 14,63% akibat dari backwater. Backwater terjadi
sepanjang 6 km dari hilir sungai. Sedangkan genangan banjir pada Sungai
Cikapundung meningkat 1,2% akibat backwater dengan panjang pengaruh
backwater sejauh 3 km dari hilir sungai. Nilai RMSE terkait pada tinggi muka air
di DAS Plumbon memiliki nilai 0,0312 dan di DAS Cikapundung memiliki nilai
0,0308.