digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Geomorphic Flood Index (GFI) model mempunyai kemampuan untuk menunjukkan genangan banjir pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Genangan banjir dapat terjadi akibat fenomena backwater yang menyebabkan perubahan muka air di hilir sungai. Studi kasus dilakukan pada Sungai Plumbon yang terdapat potensi terjadi backwater akibat pasang surut air laut dan Sungai Cikapundung yang terdapat potensi terjadi backwater akibat pertemuan dua sungai. Metode GFI konvensional tidak mempertimbangkan pengaruh hidraulika seperti backwater dalam pemodelan. Oleh karena itu, pada penelitian ini modifikasi akan dilakukan untuk memasukkan pengaruh backwater pada pemodelan genangan banjir menggunakan GFI. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk membuat modifikasi GFI dengan memasukkan analisis backwater sehingga dapat memperediksi pengaruh backwater dan dampaknya ke genangan banjir Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa genangan banjir di Sungai Plumbon mengalami peningkatan sebesar 14,63% akibat dari backwater. Backwater terjadi sepanjang 6 km dari hilir sungai. Sedangkan genangan banjir pada Sungai Cikapundung meningkat 1,2% akibat backwater dengan panjang pengaruh backwater sejauh 3 km dari hilir sungai. Nilai RMSE terkait pada tinggi muka air di DAS Plumbon memiliki nilai 0,0312 dan di DAS Cikapundung memiliki nilai 0,0308.