digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kali Jeroan merupakan anak Sungai Madiun yang terletak di Kabupaten Madiun. Permasalah yang terjadi pada Kali Jeroan yaitu banjir terjadi hampir setiap tahun. Beberapa penyebab banjir diantaranya akibat curah hujan tinggi, pengaruh full bank capacity, perubahan tata guna lahan serta adanya backwater (air balik) dari Kali Madiun. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab banjir serta pengendalian banjir dan morfologi sungai guna mengevaluasi serta melengkapi studi pengendalian banjir yang dilakukan pada 2018. Pendekatan hidrologi dan hidraulika dilakukan menggunakan program HEC-HMS 4.10 dan HEC-RAS 6.1. Luas DAS Jeroan seluas ±620 km2 dengan Panjang sungai utama sepanjang ±36 km. Pemodelan DAS Jeroan dibagi menjadi 5 Subdas yaitu Subdas Jeroan Hulu, Subdas Mejayan, Subdas Klitik, Subdas Piring- Sono dan Subdas Muneng. Kalibrasi dilakukan sebanyak 4 kali yaitu kalibrasi hidrologi, kalibrasi manning, kalibrasi hasil model dan kalibrasi perubahan dasar saluran. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan penyebab banjir diantaranya terjadi peningkatan R25 sebesar 17% pada sta Gemarang, 13% pada sta Saradan dan 12% pada sta Muneng. Backwater hanya terjadi ketika TMA Kali Madiun tertinggi dan tidak terjadi ketika TMA Kali Madiun rata-rata harian. Pengaruh backwater Kali Madiun menambah tinggi muka air Kali Jeroan sebesar 0.85-1.65 meter (pada cross terkritis) dengan panjang pengaruh hingga ±15 km dari hilir. Perubahan tata guna lahan meningkatkan debit banjir rencana sebesar 4%. Didapatkan Q25 masing-masing subdas sebesar 322.2 m3/s pada Subdas Jeroan Hulu, 344.9 m3/s pada Subdas Mejayan, 96.1 m3/s pada Subdas Klitik, 223.8 m3/s pada Subdas Piring-Sono, dan 149.4 m3/s pada Subdas Muneng. Dari debit banjir rencana saat ini dilakukan evaluasi terhadap perencanaan hasil studi 2018, didapatkan bahwa hasil perencanaan 2018 dapat mengatasi 49% limpasan dari yang awalnya dapat menangani 100%. Kali Jeroan cenderung mengalami degradasi dasar saluran dengan degradasi sebesar 149,646 ton/tahun dan agradasi sebesar 121,145 ton/tahun. Degradasai terbesar terjadi pada sta J-610 sebesar 1,2 m/tahun. Penambahan 2 groundsill di hulu dan di hilir jembatan pada J-177 dapat mengatasi degradasi pada Kali Jeroan.