Perubahan tutupan lahan menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi pada
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia. Alih fungsi lahan pada DAS seringkali
menyebabkan beberapa permasalahan untuk beberapa faktor seperti banjir, erosi
maupun sedimentasi pada sungai-sungai yang ada pada DAS tersebut. Sub-DAS
Ameroro merupakan bagian dari DAS Konaweha yang terletak pada Kabupaten
Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari hasil tinjauan, Sub-DAS Ameroro
mengalami perubahan tutupan lahan dari tahun ke tahun dengan adanya alih fungsi
pada bagian hulu Sub-DAS yang awalnya didominasi oleh hutan menjadi tutupan
lahan lain seperti perkebunan, pemukiman, persawahan dan lain sebagainya. Pada
tahun 2020 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020
dilaksanakan Pembangunan Bendungan Ameroro pada bagian hilir sungai Ameroro
sebagai sarana pengendalian banjir, penyediaan air baku, PLTA dan sarana rekreasi
bagi masyarakat Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
perubahan tutupan lahan yang terjadi pada Sub-DAS Ameroro dengan rentang
waktu data tinjauan tahun 2014, 2018 dan 2022 untuk melihat perubahan yang
terjadi pada Sub-DAS dan Sungai Ameroro.
Lokasi kajian berada pada Sungai Ameroro sepanjang 12 km dari as Bendungan
Ameroro ke arah hulu. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
nilai Curve Number (CN) sebesar 1% dari tahun 2014-2018 dan 2% dari tahun
2018-2022. Peningkatan nilai CN ini mempengaruhi hasil debit banjir pada tahun
2014, 2018 dan 2022 dengan peningkatan rata-rata sebesar 3% pada masing-masing
retang tahun data, dan 6% dari tahun 2014-2022 selama kurang lebih 9 tahun. Hal
ini juga menyebabkan terjadinya peningkatan erosi dan laju sedimentasi pada Sub-
DAS Ameroro yang dianalisis menggunakan metode (Universal Soil Loss
Equation) USLE dengan hasil peningkatan laju sedimentasi sebesar 28% dari tahun
2014-2022 yang mana hal tersebut mempengaruhi usia guna waduk Ameroro yang
direncakan memiliki usia guna waduk selama 107 tahun. Dengan laju sedimentasi
sebesar 60,661.82 m3/tahun yang dianalisis menggunakan metode Trap Efficiency pada
tahun 2022 usia guna waduk Ameroro berkurang menjadi 103 tahun.