Desa Wangunjaya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cugenang,
Kabupaten Cianjur, merupakan daerah yang dilanda bencana gempa . Penelitian ini dilakukan
sebagai bagian dari evaluasi terhadap bantuan penyediaan air bersih yang telah diberikan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) ITB dalam bentuk mobil
instalasi Pengolahan Air (IPA). IPA Mobile ini menyediakan air bersih bagi masyarakat di
pengungsian serta masyarakat di pemukiman Desa Wangunjaya. Dalam mengevaluasi jaringan
distribusi air bersih dan mengetahui persepsi masyarakat mengenai penyediaan air bersih di
Desa Wangunjaya dengan aplikasi Theory of Planned Behavior. Metode kuantitatif digunakan
dengan instrument penelitian kuisioner offline. Dan juga untuk mengevaluasi penyediaan air
bersih sebelum gempa, pasca gempa dan masa pemulihan. Hasil penelitian menunjukkan
jaringan distribusi belum memiliki sistem transmisi dan sistem distribusi, dengan debit
distribusi air (6,53 l/detik) belum mencukupi kebutuhan air penduduk Desa Wangunjaya (7,88
l/detik). Pengetahuan responden terhadap air bersih masuk dalam kategori cukup, dengan ratarata jawaban benar 74,08%. Berdasarkan hasil regresi, didapatkan variable yang memiliki
hubungan positif dengan intensi penggunaan air bersih adalah subjective norm, perceived
behavioral control, dan attitude (signifikansi < 0,05) sementara pada variabel knowledge atau
pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan (signifikansi > 0,05).