Sungai Miu merupakan salah satu anak sungai Palu yang berada pada daerah
pegunungan/ hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu dengan luas sebesar 405 km2
dan mempunyai panjang sungai utama 28 km. Sungai Miu menjadi sumber air
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari termasuk lahan pertanian dan perkebunan.
Kejadian banjir sering terjadi pada setiap tahunnya dikarenakan jumlah sedimen
yang menumpuk karena longsoran tebing dari hulu Sungai Miu. Selain itu, faktor
yang menjadi pemicu adanya longsoran tebing-tebing sungai adalah bencana
gempa bumi Palu yang diimbangi dengan turunnya curah hujan yang tinggi
mengakibatkan aliran sungai meluap dan terjadi banjir di daerah hilir Sungai Miu
mencapai ketinggian banjir 3 m yang menggenangi Desa Omu dan Desa Tuva. Hal
ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat Desa di sepanjang
yang menghubungkan antara Kecamatan Kalawara dan Kecamatan Kulawi.
Untuk mencegah kondisi di masa mendatang, salah satu upaya yang dilakukan
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah
pembangunan pengendali sedimen melalui bangunan Consolidation dam dan
Revetment Works. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adanya
bangunan Consolidation Dam pada Sungai Miu dalam mengurangi resiko banjir
dan reduksi total sedimen. Analisis dan pemodelan dilakukan menjadi lima kondisi
yaitu sebelum gempa, eksisting, revetment saja, CD saja dan CD + revetment. Debit
banjir rancangan yang dipakai yaitu kala ulang 2 tahun dan 100 tahun menggunakan
perangkat lunak HEC-RAS dengan pemodelan 2D menggunakan fungsi Non-
Newtonian yang bertujuan untuk mensimulasikan pola aliran banjir debris dan
sediment transport.
Hasil simulasi yang didapat menggunakan HEC-RAS, menunjukkan bahwa pada
permodelan permodelan banjir eksisting, kapasitas Sungai Miu belum mampu
menampung debit banjir rencana kala ulang 2 dan 100 tahun. Perubahan aliran
debris lebih efektif apabila dibangun CD 1, CD 2 dan revetment secara bersamaan
daripada dibangun secara terpisah, Dapat dilihat dari perhitungan energi dan
kecepatan yang sudah dilakukan, jika jumlah reduksi energi dan kecepatan yang
paling maksimum berada pada saat skenario CD 1, CD 2 ditambahkan dengan
revetment. Dimana reduksi energi mencapai 63,1% (kala ulang 2 tahun) dan 63,6%
(kala ulang 100 tahun). Sedangkan reduksi kecepatan mencapai 10.62% (kala ulang
2 tahun) dan 36.4% (kala ulang 100 tahun). Pengendalian banjir debris dan
sedimentasi pada Sungai Miu sudah efektif. Dilihat dari volume yang tertampung
pada hulu CD 1 dan CD 2. Pada kala ulang 100 tahun, volume yang tertampung di
bagian hulu CD 1 sebesar 10,599 x 1000 m3 sedangkan pada Hulu CD 2 sebesar
22,958 x 1000 m3