digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18018002 Aulia Ramadhana Alifianda.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu faktor yang menjadi penentu agar sebuah sistem kelistrikan memiliki kualitas yang baik adalah kemampuan sistem tersebut untuk terus mengalirkan daya dari pembangkitan hingga distribusi. Isolator akan mengalami penurunan performa seiring dengan berjalannya waktu, hal ini disebabkan karena banyak hal seperti stres mekanik, termal, ataupun faktor lingkungan seperti sinar UV dan polutan.. Untuk menjaga kualitas dari sistem kelistrikan maka diperlukan studi kinerja dari isolator tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolator keramik baru sebagai variabel kontrol, dan isolator sampel yang diambil dari daerah Gombong-Rawalo- Kesugihan. Studi kualitas dapat dilakukan dengan beberapa petode, pada penelitian ini digunakan metode inspeksi visual, uji kelas hidrofobisitas, pengukuran resistansi permukaan, dan pengukuran arus bocor. Sampel diberi polutan berupa abu dari PLTU Adipala dan air laut Teluk Penyu. Dari inspeksi visual didapatkan bahwa isolator baru memiliki tampilan yang lebih halus dan tidak terdapat jejak flashover dibandingkan dengan isolator sampel, pemberian polutan menyebabkan adanya akumulasi polutan pada permukaan isolator. Uji kelas hidrofobisitas menunjukkan bahwa kelas hidrofobisitas isolator baru dan isolator sampel masih ada pada tingkatan yang sama, pemberian polutan mengakibatkan turunnya kelas hidrofobisitas semua sampel. Pengukuran resistansi permukaan menunjukkan bahwa resistansi permukaan isolator baru paling tinggi dan kedua isolator sampel memiliki resistansi yang cukup setara, pemberian polutan menyebabkan resistansi permukaan semua sampel menurun, namun isolator baru memiliki penurunan yang paling berat. Pengukuran arus bocor menunjukkan bahwa cross product dari isolator baru lebih tinggi dibandingkan kedua isolator sampel, pemberian polutan menyebabkan cross product semua isolator meningkat.