digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kuliner telah menjadi subjek studi yang digunakan dalam berbagai disiplin ilmu melalui beragam perspektif. Pecel Madiun merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari Kemendikbudristek Nomor 2194/F4/KB.09.06/2022 tertanggal 21 Oktober 2022. Warisan budaya takbenda memiliki risiko lebih besar dan dapat hilang untuk selamanya. Warisan budaya takbenda seperti kuliner pecel Madiun dapat dengan mudah terdisrupsi oleh bentuk kebudayaan lain dari luar. Perancangan website ini berfungsi sebagai media yang dapat menjadi sarana pelestarian warisan budaya takbenda Indonesia. Belum adanya media yang menampilkan informasi secara spesifik membahas lebih dalam warisan budaya takbenda kuliner pecel Madiun menjadi tantangan yang besar bagi kuliner ini di masa depan. Penggunaan metode etnografi desain dalam proses perancangan berfungsi untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui bentuk, gaya serta pola komunikasi visual yang ingin diwujudkan dalam website kuliner pecel Madiun sebagai media pelestarian warisan budaya takbenda Indonesia. Tujuan utama perancangan ini adalah sebagai sarana pelestarian warisan budaya takbenda Indonesia kuliner pecel Madiun melalui media website serta mengidentifikasi dan memetakan informasi tentang kuliner pecel Madiun berbasis temuan data yang memuat identitas pecel Madiun. Manfaat dari perancangan ini dapat menjadi acuan serta referensi dasar untuk merancang sebuah media informasi berupa website yang memiliki penekanan pada penemuan arti dari keterkaitan manusia dengan aktivitas yang dilakukannya dalam hal ini memunculkan identitas kuliner pecel Madiun berbasis tradisi lokal. Perancangan ini menghasilkan sebuah website yang berisi informasi warisan budaya takbenda kuliner pecel Madiun berbasis budaya tradisi lokal dengan pendekatan visual, Identitas serta gaya desain yang sesuai dengan kebutuhan user dan tujuan perancangan dengan keadaan budaya tradisi lokal wilayah Madiun.