digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ignatius Kristian Danarko
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penurunan laju produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri yang terjadi selama 10 tahun terakhir merupakan imbas dari inefisiensi kegiatan produksi di lapangan yang beroperasi. Diperlukan penanganan serius dari pelaku industri hulu migas untuk mengatasi kemerosotan angka produksi – mengingat bahwa kontribusi sektor migas dalam bauran energi nasional masih signifikan, setidaknya hingga tahun 2050 mendatang. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yakni menambah jumlah fasilitas produksi pada wilayah kerja lepas pantai yang sudah beroperasi. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan desain struktur anjungan lepas pantai berupa production platform tipe fixed jacket dengan tiga kaki sebagai struktur produksi migas yang baru di Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Studi kelayakan struktur anjungan dievaluasi melalui analisis struktur inplace, analisis seismik, dan analisis fatigue yang mengacu pada standar desain API RP 2A-WSD, 21st edition. Kriteria desain yang diperiksa dalam analisis inplace dan analisis seismik meliputi rasio tegangan setiap member, joint punching shear, kapasitas tiang pancang, dan defleksi. Dalam analisis fatigue, akan diperiksa kelayakan dari umur kelelahan struktur berdasarkan kriteria umur layan yang digunakan (40 tahun). Berdasarkan hasil pemeriksaan analisis inplace, diketahui bahwa struktur memenuhi keempat kriteria yang berlaku dengan horizontal bracing menjadi komponen dengan rasio tegangan member terbesar (UC=0.78). Struktur juga memenuhi kriteria yang berlaku pada pemeriksaan analisis seismik, dengan rasio tegangan member terbesar dialami oleh komponen secondary framing di main deck (UC=0.45). Hasil pemeriksaan analisis fatigue menunjukkan bahwa umur kelelahan dari komponen sambungan memenuhi kriteria umur layan yang berlaku, dengan umur kelelahan minimum dialami oleh komponen X-bracing (1108 tahun). Setelah dilakukan optimasi desain pada struktur jacket, diperoleh nilai umur kelelahan yang lebih rendah dari sambungan yang sama, yakni 107 tahun.