Penelitian ini menyelidiki pengaruh toleransi risiko, gaya keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan dalam konteks PERTAMINA Sub Holding Upstream. Penelitian menggunakan metode statistik Structural Equation Modelling, Conffirmatory Factor Analysis, dan bootstrapping untuk menilai pengaruh signifikan toleransi risiko terhadap efektivitas keputusan.
Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa meskipun toleransi risiko merupakan variabel eksogen lemah dalam menjelaskan efektivitas keputusan, namun hal ini mempunyai dampak positif yang signifikan. Selain itu, penelitian ini menawarkan rekomendasi penting untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Rekomendasi-rekomendasi ini berfokus pada penerapan kerangka pengambilan keputusan yang terstruktur, mendorong pengambilan keputusan berdasarkan data, mengelola risiko bisnis secara efektif, mengatur sesi pelatihan dan pengembangan yang ditargetkan untuk para pengambil keputusan, menggabungkan keterlibatan pemangku kepentingan, mengintegrasikan teknologi pendukung keputusan modern, memastikan pemantauan dan perbaikan proses yang berkelanjutan, dan menumbuhkan budaya perusahaan yang rasional. Dengan menerapkan langkahlangkah ini, perusahaan dapat menyederhanakan proses pengambilan keputusan, sehingga menjadi lebih tangguh, tangkas, dan mampu secara efektif menavigasi potensi risiko bisnis.