digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Frisca Choirun Nissa
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kenyamanan termal adalah salah satu aspek yang manusia rasakan saat beraktivitas di luar ruangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyaman termal di suatu kawasan adalah suhu. Apabila suhu di suatu area terlalu tinggi maka kenyamanan beraktivitas di area tersebut pun menurun. Aktivitas yang umumnya dilakukan di ruang luar adalah berjalan kaki. Tingkat kepuasan berjalan kaki di suatu area disebut walkability. Oleh karena itu, kenyamanan termal dapat mempengaruhi tingkat walkability di suatu area. Walkability utamanya dibutuhkan pada area dengan aktivitas manusia yang tinggi seperti sekolah, stasiun, pasar, dan rumah sakit. Jalan Jendral Ibrahim Adjie adalah jalan dengan aktivitas manusia yang tinggi. Hal ini ditandai dengan adanya Stasiun Kiaracondong dan Pasar Kiaracondong yang mengundang banyaknya aktivitas manusia setiap harinya. Selain itu, Jalan Ibrahim Adjie merupakan jalan dengan aktivitas kendaraan bermotor yang tinggi karena jalan ini merupakan konektor dua jalan besar di Kota Bandung yaitu Jalan Jakarta dan Jalan Gatot Subroto dan banyak angkutan umum dari berbagai jurusan melewati jalan ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan walkability pada area ini adalah dengan merancang lanskap di koridor Jalan Jendral Ibrahim Adjie dengan mengaplikasikan konsep kenyamanan termal. Metode penelitian menggunakan aplikasi ENVI-met untuk melakukan simulasi kenyamanan termal. Hasil simulasi berupa pengaruh elemen lanskap terhadap kenyamanan termal meliputi suhu, kelembaban, serta kecepatan angin. Kuesioner berisi persepsi pengguna jalan juga diambil untuk mendampingi hasil analisis dari ENVI-met. Hasil dari analisis kemudian menghasilkan kriteria dan prinsip perancangan lanskap pada koridor Jalan Ibrahim Adjie yang dapat dijadikan design guidelines. Hasil rancangan yang dibuat berdasarkan guidelines ini diharapkan dapat membuat koridor Jalan Ibrahim Adjie menjadi lebih nyaman bagi pejalan kaki.