ABSTRAK Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rezki C F Napitupulu
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X adalah holding company manufaktur makanan ringan dengan berbagai cabang di
Indonesia. PT X melakukan transformasi secara masif di pabrik Cikarang yang baru saja di
akusisi, mulai dari transformasi secara organisasi sampai ke transformasi secara sistem.
Departemen produksi PT X membutuhkan sebuah sistem yang dapat menggunakan data
mentah di lapangan untuk meramalkan nilai OEE dan downtime dalam beberapa waktu
kedepan. OEE adalah sebuah metrik yang menilai seberapa besar potensi mesin yang
digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini akan membangun sebuah data pipelines yang
dapat menarik data mentah dari lapangan menjadi sebuah tabel data yang dapat digunakan
untuk tujuan analisis, dengan metrik utamanya adalah OEE. Pembangunan pipeline
dilakukan dengan skrip Python dengan menggunakan pendekatan ETL (Extraction,
Transformation, Loading). Tahap ekstraksi menarik data dari 2 sumber, yaitu database
influxdb dan mesin. Tahap transformasi dilakukan dengan menyusun variabel-variabel yang
ada demi menurunkan nilai OEE, lalu tahap muat dilakukan analisa peramalan nilai OEE
dan downtime. Untuk memberikan contoh penggunaan data pipeline, data hasil pengolahan
pipelines digunakan untuk meramalkan nilai OEE dan downtime.
Model ARIMA, XGBoost dan LSTM dibangun untuk data OEE, dan model multivariat
dibangun dengan AutoTS untuk data downtime. Hasil evaluasi dari tiga metode peramalan,
yaitu ARIMA, XGBoost, dan LSTM, menunjukkan performa yang berbeda dalam
memprediksi data. Dalam hal Mean Squared Error (MSE), ARIMA memiliki nilai sebesar
0.1017, XGBoost dengan 0.0642, dan LSTM 0.0709. Begitu pula dengan Root Mean
Squared Error (RMSE), di mana ARIMA memiliki nilai 0.3190, XGBoost 0.2527, dan
LSTM 0.2119. Secara keseluruhan, evaluasi menunjukkan bahwa XGBoost memiliki nilai
MSE dan RMSE yang lebih rendah dibandingkan ARIMA dan LSTM, menandakan
performa yang lebih baik dalam memprediksi data. Sedangkan dalam Mean Absolute Error
(MAE), XGBoost juga menunjukkan performa terbaik dengan nilai 0.1763, sedangkan
ARIMA memiliki nilai 0.2736 dan LSTM 0.2662. Hasil evaluasi dari metode blackbox
memilih model terbaik adalah Model Autoregressive Matrix (MAR).