digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Refti Muniva Kiendra
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Penjualan kendaraan listrik termasuk bus mengalami peningkatan baik di skala global, maupun skala lokal di Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan, pemerintah memberikan kebijakan-kebijakan guna berpartisipasi sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik. Ekosistem kendaraan listrik terbagi menjadi elemen utama dan elemen pendukung. Elemen utama terdiri dari kendaraan listrik, infrastruktur pengisian daya, operasional dari skema penggunaan, dan pengguna, sedangkan elemen pendukung terdiri dari manufaktur kendaraan listrik dan unit pengisian daya, penyedia energi, perawatan unit, dan regulasi yang berlaku. Walaupun penjualan bus listrik mengalami peningkatan yang signifikan, implementasi ekosistem bus listrik tetap membutuhkan pertimbangan dari banyak aspek sehingga penggunaan optimal dan biaya implementasi minimum. Hal tersebut disebabkan oleh, biaya implementasi bus listrik tergolong tinggi jika dibandingkan biaya implementasi bus pembakaran internal. PT X merupakan perusahaan energi yang menghendaki implementasi ekosistem bus listrik untuk transportasi 9 titik antar jemput pegawai di wilayah Sumatera Selatan dengan biaya minimum. Pada penelitian ini, untuk mencapai total biaya implementasi ekosistem bus listrik minimum, dilakukan pengembangan model matematis Electric Location Routing Problem (ELRP) dalam bentuk Mixed Integer Linear Programming (MILP). Model tersebut memperoleh solusi dengan bantuan perangkat lunak LINGO. Namun, sebelum itu, terlebih dahulu ditentukan kandidat stasiun pengisian daya dengan metode clustering sebagai bagian dari masukan model. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh solusi berupa elemen ekosistem, yaitu 2 bus listrik medium, 1 stasiun pengisian daya di luar depot, dan 2 rute antar jemput. Penggunaan bus listrik mereduksi emisi karbon Tank-to-Wheel (TTW) sebesar 3% dan pada tahun 2026 diproyeksikan dapat mereduksi emisi karbon Well-to-Wheel (WTW) sebesar 4%. Keputusan implementasi ekosistem bus listrik merupakan keputusan semi- terstruktur bagi pemilik masalah. Namun, berdasarkan hasil penelitian, solusi dan skenario ekosistem bus listrik layak untuk diterapkan sebagai transportasi antar jemput pegawai PT X di Sumatera Selatan.