Meningkatnya jumlah taman kota menyebabkan jumlah timbulan sampah dari
sektor perkotaan menjadi tidak terkendali. Disisi lain adanya kelangkaan energi
yang bersumber dari energi fosil telah berdampak terhadap kehidupan sosial
bermasyarakat. Beberapa kebijakan telah diupayakan dalam rangka mengatasi
krisis energi diantaranya mencari sumber energi baru terbarukan yang bisa
digunakan secara berkelanjutan. Sampah taman berpotensi untuk dikembangkan
sebagai sumber energi terbarukan. Penelitian ini mengkaji aspek kebaruan dalam
pengembangan keilmuan di bidang teknologi pengelolaan sampah taman kota yang
mencakup aspek timbulan, penggunaan teknologi, potensi energi dan daya listrik
serta kontribusi energi dalam pencapaian target energi baru terbarukan. Penelitian
dilakukan dua tahap yaitu survei lapangan dan skala laboratorium. Survei lapangan
terdiri dari observasi timbulan, komposisi dan karakteristik sampah taman kota
sebagai dasar untuk penelitian skala laboratorium. Jenis sampah terdiri dari sampah
daun dan sampah pengunjung yang diobservasi dari sepuluh taman tematik Kota
Bandung. Penelitian skala laboratorium merupakan aplikasi teknologi pirolisis
katalitik yang bertujuan untuk mengubah sampah taman menjadi produk energi.
Proses berlangsung pada kondisi batch menggunakan fixed bed reacktor pada
variasi suhu 100-500 oC, berat sampel 50-200 gram, proses menggunakan katalis
dan tanpa katalis. Analisa pada proses pirolisis terdiri dari nilai yield dan
karakteristik produk, kesetimbangan massa dan konversi, kesetimbangan energi
dan efisiensi, kinetika proses pirolisis, potensi kelistrikan dan kontribusi energi
dalam mencapai target Energi Baru Terbarukan (EBT) berdasarkan timbulan dan
nilai kalor.
Analisa timbulan, komposisi dan karakterisasi sampah bertujuan untuk mengkaji
potensi sampah taman sebagai energi terbarukan dengan menganalisis jumlah
timbulan berdasarkan taman, musim, jumlah pohon dan luas taman untuk sampah
daun, dan jumlah timbulan berdasarkan taman, musim, waktu kunjung yang terdiri
dari awal pekan dan akhir pekan serta jumlah pengunjung untuk sampah
pengunjung. Karakteristik sampah dianalisis melalui metode analisisa proksimat,
ultimat, analisa komposisi, dan analisa unsur menggunakan XRF (X-Ray
Fluorescence). Hasil penelitian menunjukkan jenis taman, jumlah pohon, musim,
jumlah pengunjung, mempengaruhi timbulan sampah taman Kota Bandung secara
signifikan. Komposisi sampah taman terdiri dari 91,18% sampah daun,
8,6% sampah pengunjung dan 0,22 % sampah jenis lain. Timbulan sampah daun
rata-rata 44,65 ± 2,20 kg/taman/hari dengan jumlah pohon 10-270 batang dan timbulan sampah pengunjung 4,8 kg/taman/hari atau 0,13 kg/orang/hari dengan
jumlah pengunjung rata-rata 35 orang. Komposisi sampah pengunjung didominasi
sampah kantong plastik mencapai 38%. Analisa komponen kimia sampah daun
terdiri dari selulosa 21,87 %, hemiselulosa 10,17% dan lignin 10,20%, kadar Sulfur
0.30%, karbon 40,45% dan kadar volatile 83,08%. Analisa unsur menggunakan
XRF menghasilkan komponen terbesar pada sampah daun adalah unsur Ca
(calcium) 51,6% dan tidak ada unsur yang berbahaya terhadap lingkungan, nilai
kalor sampah daun diperoleh 3612 kkal/kg.
Proses pirolisis menghasilkan tiga jenis produk energi yang terdiri dari arang, biooil dan gas. Variabel yang dianalisa terdiri dari: pengaruh suhu, berat biomassa dan
katalis terhadap yield produk pirolisis. Produk dikarakterisasi dengan menganalisa
nilai kalor, analisa FTIR, analisa SEM, GC-MS, XRF, analisa ultimat dan analisa
proksimat. Berdasarkan suhu Yield arang tertinggi diperoleh 92 - 96 %, dengan
suhu 100 - 200 oC pada proses tanpa katalis, yield bio-oil tertinggi diperoleh sebesar
13% - 22% pada suhu 200-300 oC. Sedangkan gas diperoleh sebesar 20 – 83% pada
suhu 100-500 oC pada proses berkatalis dengan berat sampel 50-200 gram. Nilai
kalor sampah daun meningkat dari 3612 kkal/kg untuk sampah tanpa pirolisis
menjadi 8876,5 kkal/kg untuk bio-oil dan arang diperoleh 6000,8 kkal/kg pada
proses berkatalis. Analisa FTIR menunjukkan gugus OH dan gugus CH alifatik
terkait dengan fenol dan asam karboksilat. Analisa SEM menunjukkan bahwa arang
sampah daun mempunyai pori yang besar. Analisa GC-MS minyak bio-oil dari
sampah daun didominasi oleh senyawa Phenol (C6H6O) 9,0%, Cresol, (C7H8O)
9,4%, 11,2,3-Trimethylbenzene (C9H12) 9,9%, 1-methyl-2-cyclopropen-1 (C9H18)
9,5%, hexadecanoic acid (C16H32O2) 10,7%, sedangkan sampah plastik didominasi
oleh senyawa furan 8,8%, Cyclohexane 3,9%, 1,3-trimethylcyclopentylamine
5,0%, n-hexanoy 4% 4'-dimethoxyphenyl 4,7%, 2-p-Nitrophenyl-oxadiazol-1
3,5%. Analisa XRF sampah daun mengandung unsur mineral Na, Mg, Al, Si, P, S,
Cl, K, Ca, Ti, Mn, Fe, Co, Zn, Rb, Sr dan Pb. Sampel sampah plastik terdiri dari
Al, Si, P, S, Cl, K, Ca, Ti, Fe, Cu, Zn, Zr, dan Pb, analisa mineral tidak menunjukkan
unsur yang berbahaya terhadap lingkungan. Arang sampah daun memiliki kadar
Sulfur rendah 4,0%, menunjukkan sampah taman berpotensi dikembangkan
menjadi salah satu sumber energi terbarukan.
Untuk menganalisa unjuk kerja proses pirolisis dikaji kesetimbangan massa dan
energi berdasarkan massa dan energi input serta massa dan energi output selama
proses pirolisis, selanjutnya ditentukan parameter kinetika yang terdiri dari
konstanta laju reaksi, energi aktivasi serta persamaan kinetika yang diperoleh dari
hasil plot grafik antara suhu (1/T) dengan konstanta reaksi (k). Konversi ditentukan
berdasarkan jumlah sampel padat yang berubah menjadi produk sedangkan efisiensi
energi merupakan perbandingan jumlah energi output dengan energi input.
Konversi maksimum diperoleh pada katalis aktivasi dengan sisa sampel padat 25
gram, cairan 15 gram dan gas 160 gram, konversi 87% pada berat sampel 200 gram,
suhu 500 oC. Penambahan plastik mampu meningkatkan produk cair maksimun 55
gram pada proses katalis aktivasi pada suhu 400oC berat sampel 200 gram.
Diperoleh energi produk maksimum dari sampah taman berupa arang, bio-oil dan
gas, 7115 kJ/gram, pada suhu 100 – 500 oC, berat 50 – 200 gram. Energi yang
dibutuhkan proses 5940 kJ dengan efisensi proses 79,37%. Analisa kinetika menunjukkan proses tanpa katalis menghasilkan energi aktivasi 1786 – 2136
kJ/gram, proses berkatalis 1168 – 1508 kJ/gram, dan katalis aktivasi 1138 – 1453
kJ/gram, yang menunjukkan katalis menurunkan energi aktivasi.
Penentuan potensi kelistrikan dan kontribusi energi dalam mencapai target EBT
bertujuan untuk menganalisis jumlah daya listrik yang dihasilkan dari ruang terbuka
hijau sebagai sumber pembangkit bertenaga sampah kota. Potensi daya listrik
dianalisis berdasarkan jenis taman, jumlah timbulan masing-masing taman, proses
pirolisis dan tanpa pirolisis. Hasil yang diperoleh menunjukkan potensi kelistrikan
sampah taman Kota Bandung dengan jumlah timbulan rata-rata sampah daun 44,65
kg/hari/taman menghasilkan daya 0,193 MW untuk sampah tanpa pirolisis dengan
potensi kontribusi dalam target EBT sebesar 0,000033 MW. Sedangkan Potensi
kelistrikan dengan proses pirolisis katalitik menghasilkan daya 0,33 MW dengan
potensi kontribusi dalam target EBT sebesar 0,000057 MW. Sampah pengunjung
dengan timbulan 4,81 kg/hari/taman menghasilkan daya 0,037 MW untuk sampah
tanpa pirolisis dengan potensi kontribusi dalam target EBT sebesar 0,0000064 MW.
Sedangkan Potensi kelistrikan dengan proses pirolisis katalitik menghasilkan daya
0,044 MW dengan potensi kontribusi dalam target EBT sebesar 0,0000076 MW.
Proses pirolisis meningkatkan potensi energi dari sampah taman kota dan
mereduksi sampah dari sumber, sehingga berpotensi dikembangkan dalam
pengelolaan sampah taman kota secara berkelanjutan.