digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rumah Zakat adalah lembaga filantropi yang mengelola, mengumpulkan, dan memberdayakan dana zakat, infaq, dan sadaqah. Didirikan pada tahun 1998 dengan nama Ummul Quro Social Wallet. (DSUQ). Saat ini, untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mengoptimalkan hasil organisasi, Rumah Zakat menekankan keterlibatan para pemimpin dalam proses pengembangan tim. Pada tahun-tahun sebelumnya, manajer Rumah Zakat menjalani pelatihan terkait keterampilan kepemimpinan untuk mengoptimalkan peran mereka. Dalam konteks ini, salah satu aspek penting dari peran manajer adalah terlibat dalam proses coaching. Coaching yang efektif oleh manajer dapat secara signifikan mempengaruhi perubahan perilaku individu dan meningkatkan hasil organisasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua manajer dapat mengoptimalkan proses pelatihan dan peran mereka sebagai pelatih di tempat kerja. Beberapa masalah telah muncul di antara peserta dalam program peningkatan karyawan sehubungan dengan keterlibatan pemimpin atau manajer dalam pengembangan tim. Oleh karena itu, berdasarkan situasi, diperlukan evaluasi komprehensif dari proses coaching yang dilakukan oleh semua manajer di Rumah Zakat untuk segera menerapkan perbaikan dan memberikan pelatihan untuk mengoptimalkan efektivitas coaching. Dalam penelitian ini, menggunakan metodologi kuantitatif, data primer dikumpulkan dari karyawan Rumah Zakat yang menyelesaikan serangkaian kuesioner. Survei ini akan didistribusikan secara khusus kepada karyawan di tingkat perwira yang sering berinteraksi langsung dengan pemimpin mereka di Rumah Zakat. Untuk menentukan jumlah sampel, makalah ini menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95%, menghasilkan 213 sampel dengan margin kesalahan 5%. Selain itu, hasilnya akan diikuti dengan fase kualitatif menggunakan wawancara semi-struktur. Dari hasil ini, ditunjukkan bahwa implementasi efektivitas coaching cenderung berada pada tingkat menengah untuk semua komponen. Ini menunjukkan bahwa proses coaching telah diterapkan dan cukup optimal, tetapi evaluasi masih dalam tahap menengah, menunjukkan kebutuhan untuk perbaikan.