digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jalan adalah salah satu bentuk prasarana transportasi yang merupakan fasilitas umum sebagai penghubung antara satu daerah dan yang lain dimana keberadaannya sangat vital bagi kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Indonesia berada pada pertemuan beberapa lempeng tektonik, sehingga memiliki salah satu potensi gempa paling besar dari semua negara di dunia. Bencana gempa telah melanda negara dari sejak dahulu, dengan disusul dengan bencana lain yaitu tanah longsor hingga gelombang tsunami yang menghempas wilayah di belakang garis pantai menuju daratan. Kerusakan akibat becana tersebut pada infrastruktur jalan perlu segera diperbaiki sampai pada tahap fungsional pada fase restorasi dan seperti kondisi awal pada fase pemulihan. Sementara itu, masyarakat menggunakan jalan dalam kondisi dibawah kapasitas normal dan terjadi perlambatan yang menyebabkan pertambahan waktu tempuh. Guna mengembalikan jalan pada kondisi awal, maka pemulihan dapat dilakukan terhadap jalan terdampak. Adanya batasan biaya dan banyaknya pilihan, maka pemilihan jalan yang dipulihakan dapat dianalisis menggunakan model optimasi sehingga didapatkan solusi terbaik dengan batasan yang ditentukan. Analisis dilakukan dengan membuat topologi jaringan jalan yang menghubungkan kecamatan di area studi kasus, lalu ditentukan sentroid. Selanjutnya, estimasi dampak bencana dilakukan sehingga didapatkan ruas jalan terdampak dalam lokasi studi kasus. Setelah itu, berdasrkan indikator waktu tempuh digunakan algoritma shortest path Dijkstra untuk mengetahui rute tercepat antar sentroid. Metode Full Enumeration kemudian digunakan untuk mengetahui kombinasi ruas jalan yang paling optimal untuk dijalankan. Hasil optimasi dapat menghasilkan solusi optimal dengan nilai fungsi objektif terendah dengan batasan tertentu. Maka, modeloptimasi dapat diusulkan sebagai metode alternatif dalam usaha pemulihan jaringan jalan pasca bencana.