digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

DAFTAR Novi Dwi Widya Rini
PUBLIC Irwan Sofiyan

Perancah berbasis polycaprolcatone (PCL) yang difabrikasi menggunakan metode 3D printing menarik perhatian dalam aplikasi rekayasa jaringan tulang saat ini. Hal ini dikarenakan kemampuannya menghasilkan perancah yang tidak hanya biokompatibel dan biodegradabel, tetapi juga dapat menghasilkan struktur pori yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, kelemahan dalam sifat mekanik dan hidrofilisitas penting untuk diperbaiki. Sehingga pada penelitian ini, fullerene dalam bentuk nanorod (FNR) ditambahkan untuk meningkatkan sifat mekanik dari keseluruhan perancah. FNR tersebut disintesis dengan menggunakan metode liquid-liquid interfacial precipitation (LLIP) dan diperoleh FNR dengan panjang 2,4 0,7 m, sedangkan diameternya 158,3 46,1 nm. Selain itu, Pluronic 123 sebagai coating pada FNR (PFNR) juga ditambahkan untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas dari perancah. Berdasarkan uji morfologi menggunakan scanning electron microscope (SEM), seluruh variasi perancah memiliki morfologi permukaan yang kasar dengan ukuran pori di atas 300 ?m. Dari hasil uji tekan diperoleh bahwa kuat tekan perancah dengan PCL tanpa filler hanya 4,6 0,1 MPa. Sedangkan ketika ditambahkan FNR (0,013 wt%) maupun PFNR (0,013 wt%), terjadi kenaikan kekuatan menjadi masing-masing 11,2 1,0 MPa dan 5,5 0,1 MPa. Selain itu, kuat tekan perancah juga meningkat seiring dengan penambahan PFNR dengan konsentrasi 0,0013 wt% (4,9 0,1 MPa) dan 0,13 wt% (8,0 1,0 MPa). Selanjutnya, berdasarkan hasil uji sudut kontak, diketahui bahwa penambahan Pluronic 123 sebagai coating pada FNR mampu meningkatkan hidrofilisitas dari perancah. Perancah PCL tanpa filler memiliki nilai sudut kontak 95,3° 0,7°, yang artinya perancah memiliki sifat hidrofobik. Sedangkan ketika ditambahkan PFNR (0,013 wt%), nilai sudut kontak menurun menjadi 76,4° 4,3°, yang artinya perancah bersifat hidrofilik. Sifat perancah yang lebih hidrofilik ini berbanding lurus dengan peningkatan proliferasi sel pada perancah. Berdasarkan hasil uji MTT assay pada sel Jelly Mescenchymal Stem Cell, diperoleh peningkatan proliferasi sel terbaik terjadi pada perancah PCL / PFNR 0,013 wt%.