digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hafiz Indra Arwinata
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Cover - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 1 - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 2 - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 3 - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 4 - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab 5 - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pustaka - HAFIZ INDRA ARWINATA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penentuan parameter kosmologi merupakan hal yang penting dalam mempelajari alam semesta. Selain menentukan parameter kosmologi, memahami evolusi massa dan kerapatan galaksi merupakan hal yang tidak kalah penting dalam mempelajari alam semesta. Dalam penelitian tugas akhir ini, kami menggunakan analisis distribusi probabilitas redshift lensa untuk menentukan constraint parameter kosmologi dan evolusi galaksi dengan menggunakan 171 sistem lensa gravitasi kuat. Lebih lanjut, sampel tersebut dikelompokkan ke dalam delapan kelompok berdasarkan ?E, tipe galaksi sumber, dan tipemorfologi galaksi pelensa. Dalam analisis ini, kami mengasumsikan distribusi massa lensa sederhana yang merepresentasikan sistem lensa terisolasi dan diujikan pada model alam semesta ?CDM dan wCDM. Kedua model tersebut disertai dengan variasi tiga keadaan evolusi galaksi, yaitu galaksi tidak berevolusi, galaksi berevolusi secara power-law, dan galaksi berevolusi secara eksponensial. Selanjutnya, kami melakukan analisis lebih jauh menggunakan data dari proyek penelitian H0LiCOW untuk mempelajari sistem lensa terisolasi berdasarkan data dispersi kecepatan. Hasil analisis distribusi probabilitas redshift lensa menunjukkan bahwa secara umum data yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini memberikan nilai parameter kosmologi yang konsisten dengan penelitian H0LiCOW. Sementara itu, nilai parameter evolusi galaksi yang diperoleh cukup konsisten dengan referensi yang digunakan. Berdasarkan hasil tersebut, ?E tidak terlalu efektif untuk mengidentifikasi sistem lensa terisolasi, tetapi dispersi kecepatan dapat digunakan untuk mengidentifikasi sistem lensa terisolasi setelah dikoreksi terhadap ?text dan ?ap. Peningkatan kualitas dan kuantitas data lensa gravitasi di masa depan diharapkan dapat memberikan constraint parameter kosmologi dan evolusi galaksi yang lebih baik.