digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK George Rezon
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri fast-moving consumer goods (FMCG) yang memproduksi berbagai macam jenis produk unggulan. Salah satu produk unggulan tersebut adalah pasta gigi. Permasalahan yang sering terjadi adalah belum optimalnya pemanfaatan gudang bahan pengemas yang disebabkan tidak digunakannya media penyimpanan dan pengklasifikasian barang. Hal tersebut ditandai dengan penempatan palet berada di lantai dan sering kali terjadi penumpukan antar palet yang memiliki barang dan pergerakan memindahkan barang dilakukan dengan berulang kali. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis dan memberikan usulan perbaikan rancangan tata letak gudang bahan pengemas pada PT XYZ. Pemecahan masalah diawali dengan mengklasifikasikan barang sesuai dengan analisis ABC dan FSN. Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan barang yang memberikan pengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan dan frekuensi keluar dan masuk bahan pengemas yang diperlukan untuk produksi. Barang yang sudah dianalisis pada kedua analisis digabungkan menjadi kesatuan analisis ABC-FSN dan menghasilkan delapan kelas yaitu AF, BF, AS, BS, CS, AN, BN, dan CN. Dengan menggunakan persentase konsumsi yang diperhitungkan untuk setiap bahan pengemas, dilakukan perhitungan kebutuhan atas pengadaan rak yang didapatkan dengan menggunakan area yang tersedia di gudang bahan pengemas. Penggambaran usulan desain dilakukan dengan memenuhi aturan yang ada dalam perusahaan dan dihasilkan usulan pertama yang dapat menampung 244 palet dan desain usulan kedua dengan 248 palet. Dilakukan perhitungan secara matematis untuk tiga desain tata letak (observasi, usulan pertama, dan usulan kedua). Ongkos pengadaan material untuk desain observasi sebesar Rp 6.553.831, desain usulan pertama sebesar Rp 5.426.600, dan desain usulan kedua sebesar Rp 5.397.626. Dilakukan validasi dengan menggunakan simulasi FlexSim untuk kedua desain usulan dengan sepuluh kali iterasi dan dihasilkan ongkos pengadaan material untuk desain usulan pertama sebesar Rp 5.004.931 dan desain usulan kedua sebesar Rp 4.878.998.