Zona Kendeng merupakan zona geologi berupa cekungan retro-arc foreland, yang
pembentukannya dipengaruhi oleh subduksi di selatan Pulau Jawa, aktivitas
vulkanik dan ditandai dengan adanya sesar naik di bagian utara. Pada studi ini,
karakterisasi struktur dilakukan dengan mengambil fokus di Jawa Timur bagian
tengah dan selatan pada interval Eosen hingga Miosen. Hal ini diperlukan
mengingat pengetahuan akan struktur di Zona Kendeng Jawa Timur di interval
tersebut masih terbatas akibat dari data yang kurang memadai, baik data permukaan
(singkapan), data sumur maupun data seismik. Salah satu kesulitan penggambaran
bawah permukaan daerah ini adalah buruknya citra seismik akibat lapisan vulkanik
yang cukup tebal di permukaan. Tujuan dari dilakukannya karakterisasi struktur di
daerah ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang geometri cekungan dan
pola struktur sebagai komponen petroleum system di awal masa Tersier.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan integrasi interpretasi seismik dan
inversi data anomali gravitasi sehingga didapatkan model geologi yang
menggambarkan struktur bawah permukaan. Interpretasi seismik pada lintasan
seismik 2D regional menghasilkan peta struktur. Data log densitas dari sumur
memberikan informasi nilai densitas batuan. Dari kedua informasi tersebut, dibuat
model densitas awal yang meliputi area penelitian. Di sisi lain, data gravitasi diolah
sehingga diperoleh anomali Bouguer lengkap dan setelahnya dilakukan pemisahan
efek regional dan residual menggunakan analisis spektrum. Berdasarkan analisis
tersebut, diidentifikasi spektrum pada angka gelombang 0,03 – 0,08 cycle/k sebagai
spektrum gravitasi yang berkorespondensi dengan struktur pada umur Eosen.
Estimasi kedalaman batuan dasar diturunkan dengan melakukan perhitungan dari
slope plot power spectrum dan angka gelombang dan diperoleh kisaran kedalaman
antara 4 – 9 km.
Analisis berhasil menggambarkan pola tinggian berarah Barat - Timur, kelurusan
berarah Timur Laut – Barat Daya yang diinterpretasi sebagai sesar geser dan pola
tinggian berarah Barat Laut - Tenggara. Pola-pola itu kemudian digunakan untuk
melakukan identifikasi komponen trap dalam petroleum system Zona Kendeng.