Setiap tahunnya, industri tekstil membuang limbah cair dengan kadar
biodegradibilitas rendah ke badan air dalam jumlah yang besar. Biodegradabilitas yang
rendah tersebut disebabkan oleh adanya senyawa refraktori, salah satunya adalah senyawa
azo. Senyawa azo tersebut berasal dari residu zat warna yang digunakan saat proses
pewarnaan tekstil. Azo terdapat pada zat warna dalam bentuk gugus kromofor, seperti zat
warna Reactive Violet 5 (RV5) yang memiliki satu gugus kromofor azo. Metode
pengolahan konvensional mengalami kesulitan dalam mendegradasi senyawa azo tersebut.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Advanced Oxidation Process (AOP) diperkenalkan.
AOP memanfaatkan radikal hidroksil dengan potensi oksidasi tinggi, untuk bisa
menghilangkan warna dari senyawa azo secara efektif. Dalam upaya meningkatan
produksi hidroksil radikal, beberapa jenis katalis digunakan, baik homogen, heterogen,
maupun foton dari gelombang cahaya. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan membandingkan proses penyisihan menggunakan dua variasi
katalis, yaitu katalis heterogen karbon aktif dan radiasi sinar UV. Indikator keberhasilan
ditentukan berdasarkan efisiensi penyisihan warna dan senyawa organik. Penelitian juga
mencakup pengaruh parameter eksperimental lainnya seperti konsentrasi awal RV5, pH
awal, dan dosis katalis. Hasil menunjukkan bahwa penyisihan RV5 paling efektif dilakukan
pada suasana pH 11. Penambahan karbon aktif sebanyak 3 gram/L pada percobaan variasi
konsentrasi awal limbah 100 mg/L RV5 + 100 mg/L glukosa, berhasil meningkatan
efisiensi penyisihan warna dan senyawa organik melalui mekanisme adsorpsi dan ozonasi
katalitik hingga 99% dan 70%. Sementara kombinasi dengan radiasi sinar UV mampu
meningkatkan efisiensi penyisihan warna dan senyawa organik berturut-turut sebesar 95%
dan 48%.