digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gunung Tangkuban Parahu adalah gunungapi aktif di Indonesia yang terbentuk akibat subduksi yang terjadi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Gunung Tangkuban Parahu sudah mengalami erupsi berulang kali yang membentuk banyak kawah. Namun, penelitian yang dilakukan terhadap produk vulkanik masih sedikit. Oleh karena itu, Gunung Tangkuban Parahu memberikan peluang penelitian terhadap tefra yang dikeluarkan agar dapat lebih memahami proses-proses vulkanik dan tektonik yang terjadi di bawah permukaan. Penelitian dilakukan dengan mengacu kepada studi terdahulu yang membahas proses-proses Gunung Tangkuban Parahu dan diambil 3 point sampling di lokasi produk Gunung Tangkupan Parahu Muda. Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan menganalisa stratigrafi, komposisi, ukuran butir, dan pembuatan sayatan tipis untuk mengetahui nilai PVND, MVND, dan decompression rate agar memberikan gambaran terhadap mekanisme erupsi yang terjadi. Adapun jenis erupsi Gunung Tangkuban Parahu yaitu freatik dan freatomagmatik, yang diidentifikasi dari variasi komposisi dan dominasi butiran magmatik dan litik oksida dan alterasi pada setiap lapisan. Empat sampel mewakili lapisan produk Tangkuban Parahu Muda, menunjukkan nilai PVND, MVND, dan decompression rate yang beragam dan memiliki kemiripan dengan proses vulkanik yang telah terjadi sebelumnya pada Gunung Sunda. Berdasarkan nilai decompression rate, produk Gunung Tangkupan Parahu Muda memiliki nilai yang lebih rendah dengan produk Gunung Sunda. Akan tetapi, nilai tersebut berututan dari lapisan tua ke muda, menunjukkan tren peningkatan, sehingga tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kembali erupsi besar seperti pada produk Gunung Sunda.