Gunung Tangkuban Parahu adalah gunungapi aktif di Indonesia yang terbentuk akibat subduksi
yang terjadi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Gunung Tangkuban Parahu
sudah mengalami erupsi berulang kali yang membentuk banyak kawah. Namun, penelitian yang
dilakukan terhadap produk vulkanik masih sedikit. Oleh karena itu, Gunung Tangkuban Parahu
memberikan peluang penelitian terhadap tefra yang dikeluarkan agar dapat lebih memahami
proses-proses vulkanik dan tektonik yang terjadi di bawah permukaan.
Penelitian dilakukan dengan mengacu kepada studi terdahulu yang membahas proses-proses
Gunung Tangkuban Parahu dan diambil 3 point sampling di lokasi produk Gunung Tangkupan
Parahu Muda. Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan menganalisa stratigrafi, komposisi, ukuran butir, dan pembuatan sayatan tipis untuk mengetahui nilai PVND, MVND, dan
decompression rate agar memberikan gambaran terhadap mekanisme erupsi yang terjadi.
Adapun jenis erupsi Gunung Tangkuban Parahu yaitu freatik dan freatomagmatik, yang
diidentifikasi dari variasi komposisi dan dominasi butiran magmatik dan litik oksida dan alterasi
pada setiap lapisan. Empat sampel mewakili lapisan produk Tangkuban Parahu Muda,
menunjukkan nilai PVND, MVND, dan decompression rate yang beragam dan memiliki
kemiripan dengan proses vulkanik yang telah terjadi sebelumnya pada Gunung Sunda.
Berdasarkan nilai decompression rate, produk Gunung Tangkupan Parahu Muda memiliki nilai
yang lebih rendah dengan produk Gunung Sunda. Akan tetapi, nilai tersebut berututan dari
lapisan tua ke muda, menunjukkan tren peningkatan, sehingga tidak menutup kemungkinan bisa
terjadi kembali erupsi besar seperti pada produk Gunung Sunda.