Perpustakaan Digital ITB

Selada hijau keriting (Lactuca sativa var. crispa) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki prospek dan nilai jual cukup baik. Permintaan dan kebutuhan selada hijau keriting organik meningkat sehingga diperlukan alternatif selain pupuk anorganik yang ramah lingkungan. Pupuk organik merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan enentukan enentukan takaran kascing dan pupuk kandang sapi perah yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan pertumbuhan dan biomassa tertinggi tertinggi tertinggi pada pada tanaman tanaman tanaman selada hijau keriting. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu A (tanpa kascing dan tanpa pupuk kandang sapi perah), B (kascing 5,5 ton/ha), C (kascing 6,5 ton/ha), D (pupuk kandang sapi perah 20 ton/ha), E (pupuk kandang sapi perah 30 ton/ha), F (kascing 5,5 ton/ha + pupuk kandang sapi perah 20 ton/ha), G (kascing 5,5 ton/ha + pupuk kandang sapi perah 30 ton/ha), H (kascing 6,5 ton/ha + pupuk kandang sapi perah 20 ton/ha), dan I (kascing 6,5 ton/ha + pupuk kandang sapi perah 30 ton/ha) dan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun tanaman, bobot basah tanaman dan rasio tajuk akar. Data dianalisis menggunakan uji Two Way Analysis of Variance (ANOVA dua arah) pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan takaran kascing dan pupuk kandang sapi perah yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan yang menghasilkan pertumbuhan dan biomassa ter baik adalah pemberian kascing sebanyak 5,5 ton/ha dan pupuk kandang sapi perah sebanyak 20 ton/ha pada rata-rata tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun tanaman, bobot basah, dan rasio tajuk akar tanaman selada hijau keriting.