digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB6 Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Swega Nahal Mahendra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pra-Rancangan sistem produksi tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis Var. Kanton Tavi) dan Lobak Putih (Raphanus Sativus Var. Ming Ho) terintegrasi dengan produksi pupuk “Kascing” dan “Kasgot” diharapkan mampu membantu menyelesaikan permasalahan sampah dengan mengubahnya menjadi pupuk yang akan digunakan dalam pertanian organik. Hal ini didasari akan permasalahan utama pengelolaan sampah yang baru berjalan sebanyak 68,05%, padahal peningkatan kuantitasnya berjalan seirama dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan taraf hidup. Untuk itu penulisan pra-rancangan ini dibuat dalam rangka merancang sistem budidaya tanaman lobak (Raphanus sativus L.) dan kacang panjang (Vigna unguiculata sesquipedalis L.) integrasi dengan pupuk “kascing” dan “kasgot”, serta mengkaji kelayakan finansial sistem terkait. Prarancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kontribusi pengetahuan terhadap masyarakat umum, para pemilik perusahaan, dan akademisi yang dapat ditindak lanjuti. Specific goals dari sistem prarancangan ini adalah memproduksi lobak sebesar 5333,37327 kg/siklus dan kacang panjang sebesar 1024,01757 kg/siklus. Produksi “kasgot” berkaitan erat dengan mekanisme proses budidaya lalat tentara hitam. Produksi “kascing” berkaitan erat dengan proses budidaya cacing tanah. Pupuk “kascing” dan “kasgot” diberikan terhadap media tanam sebelum proses budidaya tanaman kacang panjang dan lobak. Kacang panjang merupakan salah satu tanaman yang mengandung vitamin A, B, dan C, lemak, protein, dan karbohidrat dengan tingkat popularitas yang tinggi di Indonesia. Lobak putih merupakan tanaman dengan kandungan serat yang tinggi dan rendah kalori yang paling banyak diproduksi di Jawa Barat. Berdasarkan dua pilihan alternatif usaha budidaya tanaman yang ingin dijalankan dipilih sistem alternatif yang menghasilkan pupuk secara mandiri dengan subsistem budidaya tanaman, subsistem budidaya BSF, dan subsistem budidaya cacing tanah. Lokasi pra rancangan sistem produksi tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis var. kanton tavi) dan lobak putih (Raphanus Sativus var. ming ho) terintegrasi dengan produksi pupuk “kascing” dan “kasgot” dipetakan pada daerah Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, kota Bandung, Jawa Barat yang memiliki suhu rata-rata berkisar 23 - 29 0C dengan rata-rata suhu 25,6 0C, kelembaban berkisar 70% hingga 86% dengan rata - rata 86%, serta curah hujan rata-rata 198,9 mm/tahun. Luas total lahan budidaya adalah sebesar 9000 m2 atau 0,9 Ha. Perhitungan rasio R/C sistem ini adalah 1,48. Biaya total bahan baku yang dibutuhkan untuk pra rancangan sistem produksi ini terdiri atas benih lobak Rp 1.090.000, benih kacang panjang Rp 93.807,14, pestisida nabati Azadirachtin Rp 288.000, telur BSF Rp 91.428, solar Rp 589.628, air Rp 4.778.956, dan biaya listrik Rp 34.239. Total biaya investasi awal untuk sistem produksi ini adalah sebesar Rp 222.405.000. Kapasitas estimasi penjualan per tahun pada sistem prarancangan ini terdiri atas lobak 10666,747 kg, kacang panjang 20480,351 kg, pupuk kasgot 741,300 kg, pupuk kascing 1662,000 kg, dan larva BSF 830,393 kg. Total pendapatan bersih dari sistem yang didapat sebesar Rp 194.819.975,38 pada tahun pertama dan Rp 354.659.056 pada tahun-tahun selanjutnya. Berdasarkan analisis BEP multiproduk yang telah dilakukan, terdapat nilai sebesar Rp 108.875.437 yang diperlukan dalam sebuah revenue agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan keuntungan. Berdasarkan perhitungan analisis IRR, didapatkan hasil bahwa pra-rancangan produksi terpilih memiliki nilai IRR sebesar 43%. Berdasarkan perhitungan, nilai NPV didapatkan sebesar Rp 290.371.742 dengan nilai diskon faktor sebesar 10% dan nilai B/C ratio senilai 2,23. Pengembalian modal untuk sistem ini berlangsung selama 2 tahun 4 bulan 18 hari. Dari analisis yang telah dilakukan maka pra rancangan sistem produksi ini layak untuk dilakukan.