digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Natasya Nareswari
PUBLIC Dewi Supryati

Pelatihan dan pengembangan karyawan diidentifikasi sebagai elemen kunci untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Penggunaan teknologi penunjang seperti Learning Management System (LMS) dapat membantu dalam menciptakan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang efisien. Namun penggunaan LMS memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, Learning Experience Platform (LXP) berbasis Artificial Intelligence (AI) diusulkan sebagai solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Meskipun pasar LXP global berkembang pesat, adopsi LXP di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini berfokus pada penerimaan LXP dalam pelatihan karyawan, menggunakan model Technology-Organization- Environment (TOE) dan variabel persepsi pengetahuan untuk memahami faktor- faktor yang memengaruhi adopsi LXP oleh organisasi. Sejumlah 106 data dari pelaku pengembangan dan pelatihan karyawan di berbagai sektor perusahaan dikumpulkan dan diolah. Metode PLS-SEM digunakan dalam pengolahan data menggunakan perangkat lunak SmartPLS. Dari hasil pengolahan data, didapatkan bahwa faktor efektivitas biaya berpengaruh signifikan terhadap intensi adopsi LXP. Selain itu, faktor keuntungan relatif memediasi faktor perspektif pengetahuan dan intensi adopsi LXP. Akan tetapi, hasil pengolahan menunjukkan bahwa faktor dukungan pemerintah dan budaya organisasi tidak berdampak signifikan pada intensi adopsi LXP. Penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi pengetahuan tidak berdampak secara langsung terhadap intensi adopsi LXP. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan pengembang LXP perlu memprioritaskan untuk mengedukasi pasar dan menetapkan harga yang terjangkau oleh pasar untuk dapat sukses dalam mengembangkan LXP.