Penelitian ini menyajikan analisis mendalam mengenai dampak digitalisasi pada
sektor pertambangan batu bara, dengan fokus khusus pada PT Bara Sumatra
Energi (BSE). Studi ini menggunakan kombinasi analisis konten, analisis naratif,
dan pemetaan solusi bisnis untuk menggali wawasan dari wawancara yang
dilakukan dengan lima pemangku kepentingan di PT BSE. Tujuannya adalah untuk
menilai bagaimana kemajuan teknologi dapat meningkatkan efisiensi operasional
dan daya saing di era Industri 4.0, serta mengidentifikasi strategi secara efektif
untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya manusia dalam pemantauan
lahan, sambil memastikan kepuasan karyawan dan kelancaran transisi. Melalui
triangulasi metodologis analisis konten dan naratif, studi ini membawa tema dan
pandangan penting dari metode wawancara. Ini mengidentifikasi bahwa integrasi
teknologi canggih seperti IoT, analitika data, dan otomatisasi sangat penting untuk
meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi waktu henti operasional.
Penelitian ini menyoroti pentingnya beralih dari pemantauan lahan manual
menjadi otomatis, dengan menekankan adopsi drone dan sistem otomatis untuk
memperkuat akurasi dan efisiensi operasional. Temuan penting daristudi iniadalah
identifikasi hambatan potensial dalam investasi teknologi digital, seperti biaya,
tantangan integrasi sistem, dan resistensi karyawan terhadap teknologi baru. Studi
ini menyarankan bahwa untuk mengatasi hambatan-hambatan ini diperlukan
strategi komunikasi efektif dan program pelatihan komprehensif bagi karyawan.
Mengambil contoh dari strategi transformasi digital yang sukses dari perusahaanperusahaan seperti Adaro, penelitian ini merekomendasikan agar PT BSE
seharusnya mengadaptasi strategi serupa, disesuaikan dengan tantangan dan
konteks uniknya. Studi ini memberikan wawasan berharga tentang proses
transformasi digital di sektor pertambangan batu bara, menawarkan rekomendasi
praktis bagi perusahaan seperti PT BSE yang menavigasi lanskap kompleks
Industri 4.0