digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ultrafiltrasi adalah proses pemisahan zat terlarut secara efisien dan selektif melalui suatu membran semipermeabel yang menggunakan tekanan sebagai gaya penggerak. Zat terlarut, koloid atau partikel-partikel dengan ukuran lebih besar dari molecular weight cut off membran akan direjeksi oleh membran, sementara zat terlarut dengan ukuran molekul yang lebih kecil dapat terlewatkan bersama pelarutnya melalui substruktur membran. Pembuatan membran asimetrik polisulfon (PSf) dengan berbagai konsentrasi bertujuan untuk mendapatkan membran semipermeabel yang efektif mengklarifikasi tetes berdasarkan proses ultrafiltrasi. Untuk maksud tersebut telah dilakukan pembuatan membran PSf dengan konsentrasi 15,5, 16,0, 16,5, 16,75, dan 17,5 % b/b dengan mencampur PSf da-lam dimetilasetamid (DMAc). Sebelum dikoagulasi dengan air sebagai lapisan tipis dengan ketebalan tertentu, dilakukan homogenasi campuran selama 24 jam pada suhu kamar. Karakterisasi membran PSf sebagai usaha penelaahan efisiensi dan selektifitas membran yang akan digunakan untuk klarifikasi tetes, dilakukan melalui pengukuran fluke air dan koefisien penolakan menggunakan sel berpengaduk. Pengukuran fluke air dan koefisien penolakan mempunyai prinsip kerja yang sama, hanya pada penentuan koefisien penolakan dan molecular weight cut off membran, air yang digunakan diganti dengan larutan dekstran dari berbagai berat molekul. Fluks air yang diperoleh setelah steady state dari membran PSf 15,5, PSf 16,0, PSf 16,5, PSf 16,75, dan PSf 17,5 berturut-turut adalah 227,48, 148,15, 140,63, 92,83, dan 11,60 1.m-2.jam-l. Pengukuran koefisien penolakan untuk membran PSf 16,5 dan PSf 16,75 terhadap larutan dekstran T40 adalah 56,3 dan 75,9 % sedangkan terhadap larutan dekstran T70 adalah 71,6 dan 78,4 %. Molecular weight cut off membran PSf16,75 adalah 500.000. Pengujian klarifikasi tetes menggunakan berbagai membran yang telah dikarakterisasi menunjukkan bahwa membran PSf 16,75 dapat mengklarifikasi tetes secara efektif dengan koefisien penolakan terhadap zat warna 23,5-26,2 %, terhadap molekul gula 29,1-35,4 %, sedangkan kemampuan memisahkan garam-garam dari tetes adalah lebih dari 60 %. Percobaan penyaringan zat warna dari permeat tetes hasil ultrafiltrasi dengan kertas saring Whatmann No.1, menyimpulkan bahwa klarifikasi zat warna tetes dengan menggunakan membran PSf dapat dikatakan sama atau lebih efektif dibanding kertas Whatmann No.1.