digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bagi penulis, alam memainkan peran yang sangat penting dalam hidupnya. Alam sebagai guru, alam sebagai inspirasi dan alam sebagai studio. Alam yang tenang mampu membantu dirinya untuk mencapai ketenangan batin, dan alam mampu membuat penulis merasa mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah SWT, melalui rasa syukur atas nikmat yang diberikan dengan dimanjakannya indra yang dimiliki dengan kehadiran alam ditengah keadaan realita yang membosankan atau menekan batin. Di perjalanan ke alam penulis mendapatkan pelajaran berharga mengenai penerimaan kehidupan dan takdir dari tumbuhan yakni tumbuhan pakis. Tumbuhan pakis menerima takdir yang digariskan kepadanya untuk tumbuh di satu tempat bagaimanapun keadaannya dan tidak dapat berpindah tempat, namun tumbuhan-tumbuhan pakis tersebut tetap berhasil tumbuh hingga nanti akhir masanya datang. Penulis membuat rangakaian - rangkaian keramik dengan mengeksplorasi bentuk, warna, pola dan tekstur daun pakis. Konfigurasi karya ini bersifat instalatif yang melibatkan ruang pada dinding dan lantai. Tanaman pakis akan ditata dengan komposisi yang tidak beraturan pada titik yang sudah ditetapkan. Dengan judul karya “Learn From Ferns” penulis berharap kepada audiens yang melihat karya ini dapat mengambil pelajaran bahwa untuk mencapai ketenangan batin kita perlu menerima keadaan dan diri kita sendiri seburuk apapun itu, karena dari penerimaan itulah kita mampu bertahan hidup dan bertumbuh. Dalam karya ini, penulis mengadaptasi pemikiran amor fati oleh filsuf Nietzsche