ABSTRAK Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Cover - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1 - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2 - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3 - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4 - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5 - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka - Tiara Alvionita
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Hepatitis B merupakan suatu penyakit pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus
Hepatitis B (VHB). Hepatitis B termasuk sebagai salah satu dari sepuluh masalah kesehatan
global di dunia. Prevalensi Hepatitis B kronis di Indonesia adalah sekitar 8% dan Indonesia
menduduki peringkat pertama dengan prevalensi hepatitis B tertinggi di Asi a Tenggara. Dalam
rangka ikut mengatasi masalah Hepatitis B di Indonesia, Institut Teknologi Bandung telah
mengembangkan Kit Hepatitis B kuantitatif berbasis ELISA ( Enzyme Linked Immunosorbent
Assay ). Kit Hepatitis B kuantitatif ini dirancang untuk memantau titer virus Hepatitis B yang
ada di dalam tubuh pasien. Pemantauan titer virus ini penting dalam menentukan keberhasilan
terapi pasien penderita Hepatitis B. Namun Kit diagnostik ini masih perlu d iuji ketegarannya,
oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsistensi pembacaan sampel oleh
Kit Diagnostik Hepatitis B Kuantitatif dan menentukan pengaruh analis uji terhadap
konsistensi pembacaan Kit Diagnostik Hepatitis B Kuantitatif y ang dikembangkan oleh Institut
Teknologi Bandung. Pada percobaan ini digunakan satu sampel positif dan satu sample negatif
yang akan diuji ketegarannya dengan 16 kali ulangan. Dan dilakukan percobaan acak lengkap
dengan tiga perlakuan analis berbeda. Hasil percobaan uji konsistensi kit diagnostik hepatitis
B kuantitatif yaitu didapatkan rerata laju kenaikan absorbansi pada sampel negatif sebesar
0,0157/menit, dengan standar deviasi sebesar 0,0034/menit. Dan rerata laju kenaikan
absorbansi pada sampel positi f yaitu 0,0587/menit dengan standar deviasi sebesar
0,0190/menit. Data laju kenaikan absorbansi berdistribusi normal dengan nilai Coefficient of
Varriance (CV) pada sampel negatif sebesar 22% dan Coefficient of Varriance pada sampel
positif sebesar 30,8%. Nilai CV yang rendah menunjukkan bahwa data yang diperoleh dari
suatu pengamatan atau pengukuran relatif konsisten dan hal ini berarti bahwa
pengukuran/pengamatannya bersifat relatif presisi. CDC menyatakan bahwa idealnya, nilai CV
memiliki nilai kurang da ri 5% (CDC, 2012). Seperti yang telah dikemukakan diatas, nilai CV
laju kenaikan absorbansi sampel negatif dan positif relati relatif besar (>5%) maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data yang diperoleh dari uji dengan menggunakan kit Hepatitis B kuantitatif
bersifat tidak konsisten. Hasil percobaan acak lengkap menunjukkan bahwa analis berpegaruh
secara signifikan terhadap konsistensi p embacaan kit diagnostik hepatitis B kuantitatif yang
dikembangkan oleh Instititut Teknologi Bandung.