digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Deep Mill Level Zone (DMLZ) merupakan bagian dari cebakan bijih East Ersberg Skarn System (EESS). Tipe alterasi yang berkembang pada area prospek ini adalah tipe porfiri dan skarn dengan kadar tembaga 0,85% dan emas 0,72 g/ton. Endapan porfiri yang terbentuk di daerah ini dicirikan dengan adanya proses intrusi diorit dan monzodiorit kuarsa yang terjadi berulang kali. Proses metamorfosis kontak juga terjadi karena adanya intrusi yang menerobos pada batuan samping berupa batugamping dan dolomit. Hal ini ditandai dengan kehadiran hornfels dan marmer di area sekitarnya. Endapan skarn juga terbentuk pada daerah ini, ditandai dengan adanya kehadiran mineral skarn seperti anhidrit dan magnetit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik serta penyebaran flourida di DMLZ. Kehadiran fluorida dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan masalah pada saat pengolahan bijih konsentrat Cu-Au dan pemisahan selektif secara flotasi. Studi ini menggunakan 467 data bor dan 11 sampel batuan dari tambang bawah tanah DMLZ. Metode analisis yang digunakan terdiri dari metode fire assay, X-ray Dif raction (XRD), dan Ion Selective Electrode (ISE). Hasil analisis sampel dari tambang bawah tanah selanjutnya dikorelasikan dengan data lubang bor yang telah divalidasi terlebih dahulu sehingga didapatkan hasil korelasi yang lebih akurat. Berdasarkan hasil analisis, kadar fluorida berasosiasi dengan kontak litologi dan alterasi skarn. Kadar fluorida tinggi terdapat pada kontak litologi antara intrusi diorit dan dolomit sebesar 1730-2090 ppm. Sementara itu, kadar fluorida tinggi juga terdapat pada zona ubahan klorit-garnet-anhidrit (eksoskarn) dengan rata-rata kadar fluorida sebesar 2170 ppm, dan zona ubahan diopsid-garnet-epidot, rata-rata kadar fluorida sebesar 1270 ppm. Batas korelasi fluorida dengan base metal antara -0,3 dan 0,44. Sebagai rekomendasi, sebelum dilakukan pengolahan bijih Cu-Au, sebaiknya dilakukan pemisahan tipe alterasi skarn dari tipe alterasi lainnya