digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hulqi Mila Haili
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Hulqi Mila Haili
PUBLIC Latifa Noor

COVER Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

BAB1 Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

BAB2 Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

BAB3 Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

BAB4 Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

BAB5 Hulqi Mila Haili
EMBARGO  2027-03-13 

Serium merupakan salah satu logam tanah jarang (LTJ) dengan pengaplikasian yang luas dalam perkembangan teknologi tinggi saat ini. Tingginya pemanfaatan serium menimbulkan kekhawatiran akan cadangan LTJ primer yang semakin menipis di masa depan serta berkorelasi dengan terbentuknya limbah yang memiliki peluang untuk memasuki lingkungan perairan. Dengan demikian, daur ulang dan pemulihan LTJ dari sumber sekunder menjadi alternatif lain. Beberapa metode pemulihan LTJ yang umum dilakukan antara lain ekstraksi pelarut, pertukaran ion, filtrasi serta adsorpsi. Metode adsorpsi banyak digunakan karena pembuatan adsorben yang sederhana, efisien serta murah karena sebagian bahan adsorben cukup melimpah di alam. Biosorben alginat-PVA yang selanjutnya disebut sebagai adsorben Alg/PVA (NIP) serta Ce3+ IIP Alg/PVA (Ce-IIP) telah digunakan untuk mengadsorpsi ion logam serium. Adsorben NIP dan Ce-IIP kemudian dikarakterisasi menggunakan beberapa instrumen, seperti Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) serta dilakukan uji penyerapan air. Adsorpsi dengan menggunakan 0,1 gram adsorben mencapai kondisi optimum pada pH 4 serta waktu kontak 360 menit (NIP) dan 240 menit (Ce-IIP). Adsorpsi menggunakan NIP maupun IIP mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir dan model kinetika reaksi orde dua semu. Ce-IIP memiliki kapasitas adsorpsi maksimum (qmax) lebih besar dari NIP dengan nilai masing-masing berturut-turut 45,871 mg/g dan 30,845 mg/g. Proses adsorpsi ion serium menggunakan NIP berlangsung secara endoterm dengan ?G memiliki nilai negatif, ?H= 7,714 kJ/mol dan ?S= 0,075 kJ/K mol. Sedangkan adsorpsi menggunakan Ce-IIP berlangsung secara eksoterm dengan ?G bernilai negatif, ?H= -9,135 kJ/mol dan ?S= 0,138 kJ/K mol. Proses adsorpsi berlangsung secara spontan baik menggunakan NIP maupun Ce-IIP.