digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandemi COVID-19 secara signifikan memengaruhi ekonomi Indonesia, termasuk industri keuangan. Untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendorong PDB, pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk meningkatkan salah satu faktor PDB, yaitu pengeluaran pribadi. Bank Indonesia menurunkan suku bunga kartu kredit maksimum dari 2% menjadi 1,75% per bulan mulai Juli 2021. Jumlah transaksi kartu kredit meningkat sebesar 3,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, jumlah transaksi lebih rendah daripada level sebelum pandemi. Untuk membantu pemerintah Indonesia mendorong pengeluaran kartu kredit, faktorfaktor yang memengaruhi perilaku belanja konsumen perlu dipelajari. Variabel independen dalam studi ini adalah Stimuli Kartu Kredit, Literasi Keuangan, dan Sensitivitas terhadap Rasa Sakit Pembayaran. Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah Kesejahteraan Finansial yang Dirasakan dan Asosiasi Kartu Kredit (Pemikiran Terkait Pengeluaran dan Utang). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengeluaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan PLS-SEM untuk menganalisis data. Studi menunjukkan pria memiliki persepsi kesejahteraan keuangan dan pengeluaran signifikan lebih tinggi. Selain itu, kelompok pendapatan memiliki perbedaan persepsi kesejahteraan keuangan dan pengeluaran. Kemudian, literasi keuangan memengaruhi positif persepsi kesejahteraan keuangan, sementara stimuli kartu kredit dan sensitivitas rasa sakit pembayaran memengaruhi negatif persepsi kesejahteraan keuangan. Literasi keuangan dan stimuli kartu kredit memengaruhi positif pemikiran pengeluaran, sementara sensitivitas rasa sakit pembayaran mempengaruhi negatif pemikiran pengeluaran. Selanjutnya, literasi keuangan dan stimuli kartu kredit memengaruhi positif pemikiran utang. Selain itu, stimuli kartu kredit dan persepsi kesejahteraan keuangan mempengaruhi positif pengeluaran. Persepsi kesejahteraan keuangan memediasi negatif stimuli kartu kredit & sensitivitas terhadap rasa sakit pembayaran dengan pengeluaran, tetapi memediasi positif antara literasi keuangan dan pengeluaran.