Cekungan Jawa Timur Utara adalah cekungan yang terbukti mengandung
hidrokarbon di setiap lapisan batuan reservoar sejak zaman Pra-Tersier, seperti
yang dibuktikan oleh adanya lapangan minyak dan gas dengan target utama lapisan
batuan karbonat Formasi Kujung dan batu pasir Formasi Ngimbang klastik
sedangkan untuk kegiatan eksplorasi dengan target utama di interval batuan dasar
belum banyak dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis rekahan batuan dasar dengan
komprehensif terhadap integrasi analisis atribut seismik dan analisis strain dalam
membangun model rekahan batuan dasar sebagai acuan strategi eksplorasi potensi
reservoir rekahan batuan dasar dilapangan SIPL. Pemodelan rekahan dilakukan
dengan mengintegrasikan data geologi, data log sumur, data seismik, dan laporan
pengeboran akhir dari empat sumur yang menembus batuan dasar.
Hasil analisis atribut seismik sebagai acuan pendefinisian orientasi kemenerusam
sesar dan rekahan dengan hasil interpretasi atribut seismik Kmax curvature dan
Kmax curvature ant track menunjukan arah strike Timur Laut -Barat daya (NESW). Selain itu pemodelan prediksi distribusi zona rekahan juga menggunakan
pendekatan kinematika dan displacement discontinuity method (DDM) merupakan
suatu analisis strain sebagai dasar dari prediksi orientasi rekahan yang terbentuk
bersamaan dengan proses pembentukan sesar utama.
Data interpretasi citra log gambar menunjukan orientasi rezim tegasan maksimum
adalah NNE-SSW serta menunjukkan intensitas rekahan yang terbuka, sesuai
dengan orientasi peta tegasan dunia. Hasil dari Analisis parameter geomekanika
dari ke empat sumur menunjukan adanya rezim tegasan normal (Sv > SHmax >
Shmin) dan rezim tegasan shear (SHmax > Sv > Shmin). Selanjutnya analisis
geomekanika ini diaplikasikan sebagai dasar dari prediksi orientasi rekahan yang
dapat mengalirkan fluida. Parameter karakterisasi rekahan yang dilakukan dalam
studi ini adalah dilation tendency. Semakin besar nilai dilation tendency suatu
rekahan maka semakin critically stress rekahan tersebut. Area dengan populasi
rekahan yang memiliki critically stress yang tinggi menjadi area yang paling
permeable pada interval batuan dasar.