digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelapukan batuan merupakan sebuah perubahan pada batuan di permukaan bumi yang disebabkan oleh faktor fisika, kimia, dan biologi. Hasil pelapukan ini dapat mengubah kekuatan batuan >50% dari kekuatan asal dan tingkat pelapukan batuan pada tingkat tertinggi dapat mengubah batuan menjadi tanah. Penelitian dilaksanakan di Bendungan Bawah Cisokan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat pada formasi batuan vulkanik dan formasi batuan sedimen. Lokasi penelitian terletak pada tepi jalan akses dengan total 12 stasiun pengamatan (STA). Data diambil menggunakan palu Schmidt, garis pemindaian, dan observasi lapangan pada setiap STA. Data diolah dalam bentuk grafis untuk menunjukkan perubahan pola grafis dan dianalisis dengan menggunakan metode aritmatika. Hasil dari analisis kemudian dilakukan perbandingan dengan berbagai penelitian terdahulu untuk pengujian validasi. Penelitian ini membahas tentang parameter yang dapat mempengaruhi perubahan Rock Mass Rating (RMR) berdasarkan perbedaan tingkat pelapukan batuan. Tingkat pelapukan batuan dibagi menjadi 4 yaitu segar (I), lapuk ringan (II), lapuk sedang (III), dan lapuk kuat (IV). Evaluasi dari hasil analisis dilakukan berdasarkan parameter RMR dan hasil observasi lapangan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa parameter-parameter yang mengalami perubahan akibat tingkat pelapukan adalah UCS, aperture, roughness, dan infilling. Implikasi dari perubahan nilai parameter RMR ini mengakibatkan perubahan hingga mencapai 13% dari nilai RMR sebelum mengalami proses pelapukan. Perubahan ini lebih lanjut dapat berpengaruh terhadap kegiatan rekayasa yang akan dilakukan