digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berlokasi di Desa Sarimukti dan sekitarnya dengan luas area penelitian 28,60 km2 dan memiliki permasalahan pencemaran yang disebabkan oleh TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sarimukti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tatanan geologi, tatanan hidrogeologi, kualitas airtanah dan tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi, pemetaan hidrogeologi, analisis kualitas airtanah dan metode Susceptibility Index untuk analisis kerentanan airtanah. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan geomorfologi yaitu Satuan Dataran Aluvial Citarum, Satuan Dataran Aliran Lahar Mandalasari, Satuan Perbukitan Lava dan Piroklastik Cabe, Satuan Intrusi Pasir Susuru. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari tujuh satuan tidak resmi berumur Miosen Tengah - Resen yaitu Satuan Batulempung-Batupasir, Satuan Breksi Piroklastik, Satuan Intrusi Andesit, Satuan Lava Basal, Satuan Tuf, Satuan Breksi Laharik, Satuan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian yaitu Antiklin Bojong Kulon, Sesar Geser Menganan Bojong Kulon, Sesar Menganan Turun Pasir Susuru, Sesar Naik Menganan Margaluyu, dan Sesar Turun Nanggeleng. Hidrogeologi daerah penelitian dibagi menjadi enam satuan akuifer bebas yaitu Akuifer Breksi Laharik (MAT : 230 – 345 mdpl), Akuifer Tuf (MAT : 255 – 275 mdpl), Akuifer Rekahan Andesit (MAT : 305 – 345 mdpl), Akuifer Rekahan Lava Basal (MAT : 275 – 345 mdpl), Akuifer Breksi Piroklastik (MAT : 235 – 330 mdpl), Akuifer Batulempung – Batupasir (MAT : 275 – 325 mdpl). Berdasarkan parameter pH, TDS dan nitrat airtanah yang tidak memenuhi baku mutu air minum secara umum berada di bagian selatan dan di sekitar area TPA Sarimukti. Berdasarkan irisan metode Sodium Percentage, SAR, RSC menunjukkan sampel yang baik untuk dijadikan air irigasi di sekitar TPA Sarimukti adalah sampel SP1, SW2 dan SW4. Analisis diagram piper menunjukkan adanya perbedaan fasies hidrokimia airtanah di sekitar TPA Sarimukti. Proses yang memengaruhi hidrokimia airtanah adalah arah aliran kontaminan proses kimiawi airtanah pada akuifer. Analisis diagram stiff menunjukkan adanya pengaruh lindi yang masuk ke dalam airtanah. Kerentanan airtanah metode Susceptibility Index dibagi menjadi lima kelas. Kerentanan sangat rendah menempati luasan 769,50 ha; kerentanan rendah 461,13 ha; kerentanan sedang 501,39 Ha; kerentanan tinggi 660,76 ha; dan kerentanan sangat tinggi 467,68 ha. Bagian selatan daerah penelitian lebih rentan terhadap pencemaran daripada bagian utara daerah penelitian karena didominasi oleh lingkungan sawah, kemiringan lereng landai, kedalaman sumur dangkal, dan litologi yang lapuk. Nilai validasi menggunakan data kandungan nitrat sebesar 63,71% dan tergolong tinggi.